Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

World Bank Sebut Daya Saing SDM Indonesia Masih Rendah

Kompas.com - 06/06/2018, 20:21 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia menyebutkan daya saing sumber daya manusia (SDM) di Indonesia masih di bawah negara-negara lain untuk kawasan yang sama.

Di satu sisi, tingkat partisipasi sekolah di Indonesia memang telah tumbuh signifikan namun belum bisa meningkatkan daya saing.

Kesimpulan itu disampaikan Bank Dunia dalam laporan kuartalnya pada Juni 2018.

"Walaupun angka partisipasi sekolah telah tumbuh secara signfikan, capaian pembelajaran siswa masih di bawah tingkat negara-negara lain di kawasan ini, sehingga mengurangi daya saing Indonesia dalam ekonomi global," kata ekonom utama untuk Bank Dunia di Indonesia, Frederico Gil Sander, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (6/6/2018).

(Baca: Sri Mulyani Ungkap Mengapa Peringkat Daya Saing Indonesia Meningkat)

Sander menjelaskan, Bank Dunia menilai selama 15 tahun reformasi pendidikan di Indonesia berjalan, belum ada dampak yang efektif terhadap peningkatan hasil pendidikan dan modal manusianya.

Untuk memacu daya saing, dia menilai Indonesia perlu melakukan lebih banyak reformasi pendidikan.

Reformasi sangat mungkin terjadi karena sebagian besar guru akan pensiun. Dengan begitu, Indonesia berpeluang meningkatkan kompetensi tenaga pengajar dengan usia yang lebih muda.

"Hanya dengan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran, lulusan pendidikan menengah dan tinggi akan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mencari pekerjaan di pasar tenaga kerja yang tengah berubah," tutur Sander.

(Baca: Genjot Daya Saing, Pendidikan Vokasi Wajib Dikembangkan)

Langkah konkret yang bisa dilakukan Indonesia terhadap sistem pendidikannya adalah memperbarui definisi serta menerapkan kualifikasi untuk guru.

Indonesia juga perlu melengkapi mekanisme pembiayaan pendidikan dengan lebih menargetkan pada transfer berbasis kinerja untuk sekolah dan daerah tertinggal.

Di samping itu, Bank Dunia berpendapat Indonesia perlu melakukan kampanye nasional untuk mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran terhadap mutu pembelajaran murid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com