Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmikan Terminal Baru Bandara Ahmad Yani, Jokowi Senang Sudah Tidak Kumuh

Kompas.com - 07/06/2018, 17:13 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Widodo meresmikan bangunan terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (7/6/2018).

Saat memberi sambutan pada acara peresmian, Jokowi menceritakan kesannya ketika masih menggunakan bangunan terminal lama di Bandara Ahmad Yani beberapa tahun lalu.

"Empat tahun yang lalu terakhir saya menggunakan terminal yang lama. Saya masuk, sedih begitu. Katanya ini bandara internasional, tapi kok seperti ini? Berdesak-desakan dan bangunannya kok, maaf-maaf ya, kumuh," kata Jokowi di hadapan tamu undangan.

Melihat hal tersebut, Jokowi meminta Menteri BUMN Rini Soemarno untuk segera menghitung dan memerintahkan PT Angkasa Pura I membangun terminal baru. Dari arahan itu, pembangunan terminal baru di Bandara Ahmad Yani ternyata rampung dan sudah bisa digunakan sebelum target penyelesaian pada Desember 2018.

Baca juga: Terminal Baru Segera Beroperasi, Bandara Ahmad Yani Lakukan Operasi Boyong

"Targetnya akhir Desember ini selesai, tapi kita lihat ini sudah selesai dan bisa digunakan, alhamdulillah. Bandara lain waktu konstruksi biasanya saya ngecek, di sini saya enggak ngecek, tahu-tahu sudah jadi, kaget saya," tutur Jokowi.

Jokowi memuji suasana di sekitar terminal baru Bandara Ahmad Yani yang merupakan bandara terapung dan menerapkan konsep eco-green airport. Para pengguna jasa bandara juga diminta Jokowi untuk sama-sama menikmati fasilitas baru tersebut dan memeliharanya.

"Dengan mengucap bismilah, saya resmikan terminal baru Bandara Ahmad Yani," ujar Jokowi sembari menekan sirine.

Adapun terminal baru ini dibangun dalam rangka mengatasi kepadatan jumlah penumpang di bandara tersebut selama beberapa tahun terakhir. Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, Bandara Ahmad Yani eksisting sebelumnya hanya punya daya tampung 800.000 penumpang per tahun.

Namun, realisasinya pada 2017 jumlah penumpang per tahun sudah mencapai 4,4 juta orang. Faik mengharapkan, melalui terminal baru yang didesain berkapasitas 6 juta penumpang per tahun, dapat mengatasi masalah kepadatan di Bandara Ahmad Yani.

Terminal baru Bandara Ahmad Yani memiliki luasan area 58.652 meter persegi atau hampir 9 kali dari luasan terminal lama yang hanya 6.708 meter persegi. Apron baru di terminal tersebut juga dibuat lebih luas, yakni 72.522 meter persegi di mana bisa menampung 13 pesawat narrow body atau konfigurasi 10 pesawat narrow body dan 2 pesawat wide body kargo.

Bandara Ahmad Yani mengusung konsep floating yang dipadu dengan mekanisme eco-green airport. Melalui konsep tersebut, Bandara Ahmad Yani didapuk sebagai bandara terapung pertama di Indonesia di mana area bandara dikelilingi oleh rawa dan tambak yang tetap dipertahankan sesuai kondisi aslinya.

Selain meresmikan terminal baru, Jokowi juga ikut meresmikan tower baru dari Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia di bandara tersebut. Melalui peresmian terminal dan tower tersebut, diharapkan mendukung layanan penerbangan publik, khususnya pada musik mudik Lebaran.

Kompas TV Sebelum diresmikan presiden, Bandara Ahmad Yani yang baru akan beroperasi kembali mulai Rabu pagi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com