Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Akan Naikkan Suku Bunga Dua Kali Lagi, Rupiah Diminta Waspada

Kompas.com - 14/06/2018, 08:46 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Sentral Amerika, Federal Reserve (The Fed), kembali menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 25 basis points (bps) pada Rabu (13/6/2018) waktu setempat.

The Fed pun menunjukkan tanda-tanda akan kembali menaikkan suku bunga sebanyak 2 kali lagi pada tahun ini. 

Kenaikan ini mendorong suku bunga acuan The Fed dari 1,75 persen menjadi 2 persen, dan akan berpengaruh terhadap kredit konsumen, seperti kartu kredit, utang perumahan, atau instrumen lain dengan tingkat harga yang membutuhkan penyesuaian. 

Sebelumnya, The Fed sempat menaikkan suku bunga pada Maret 2018 lalu. Sehingga, secara keseluruhan, The Fed akan meningkatkan suku bunga acuannya sebanyak 4 kali di tahun 2018 ini.

Federal Open Market Committe (dewan rapat kebijakan The Fed/FOMC) dikutip melalui CNBC, juga menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi serta ekspektasi untuk tingkat inflasi yang lebih tinggi.

Menanggapi hal tersebut, Mantan Menteri Keuangan Indonesia sekaligus ekonom Chatib M Basri melalui akun twitternya mengatakan, naiknya suku bunga oleh The Fed dapat menjadi guncangan keuangan bagi pasar negara berkembang (emerging markets), termasuk Indonesia.

Sehingga, stabilitas rupiah terhadap dollar AS perlu untuk diwaspadai.

Chatib menjelaskan, guncangan keuangan terjadi ketika terjadi arus modal masuk secara drastis ke pasar negara berkembang untuk mencari imbal hasil yang lebih besar. Namun, begitu The Fed melakukan normalisasi atas kebijakan moneternya, arus modal keluar dari pasar begitu saja.

"Financial shocks begin with a drastic influx of portfolio capital flows that seek higher returns in EM. But once the Fed normalises its monetary policy, the capital flows flow back out again. Better watch out the rupiah (guncangan finansial dimulai dari derasnya arus modal yang mencari imbal hasil yang lebih tinggi ke negara-negara emerging markets. Namun sekalinya The Fed menirmalisasi kebijakan moneternya, arus modal langsung keluar. Lebih baik rupiah mewaspadai ini)," ujarnya melaui akun twitternya.

Sebelumnya, Chatib juga sempat mengomentari imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun yang melonjak hingga 3 persen.

"Bond yield untuk 10 years US T-Bill langsung melompat ke 3%. Harus berhati-hati kita," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com