Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Khawatirkan Perang Dagang, Pasar Saham AS Ditutup Variatif

Kompas.com - 19/06/2018, 10:23 WIB
Mutia Fauzia,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup variatif pada awal minggu ini, Senin (18/6/2018), setelah pemerintah AS memutuskan untuk meneruskan kebijakan tarif terhadap produk China senilai 50 juta dollar AS.

Dow Jones Industrian Avarage anjlok hingga 103,01 poin menjadi 24.987,47. S&P 500 turun tipis 5,79 poin menjadi 2.773,87, sementara indeks Nasdaq Composite menguat tipis 0,65 poin menjadi 7.747,02.

Seperti yang telah diprediksi, China membalas rencana pemberlakuan tarif oleh AS dengan memberlakukan hal serupa terhadap produk-produk impor AS.

Tindakan saling balas kebijakan tarif ini mendorong kekhawatiran pasar akan perang dagang yang tidak kunjung usai.

(Baca: China Balas Ancam Berlakukan Tarif Produk Energi dari Amerika Serikat)

Di sisi lain, data ekonomi pemerintah AS yang dikeluarkan pada hari Senin ini termasuk indeks pasar perumahan National Association of Homebuilders untuk bulan Juni 2018 yang jatuh 2 poin menjadi 68 poin.

Indeks penjualan kontrak berjangka pun jatuh ke titik terendahnya setelah 7 bulan menjadi 76 poin dikarenakan kekhawatiran biaya pembangunan yang semakin mahal.

Selain itu, pemimpin New York Fed yang baru John Williams dalam sebuah konferensi pers mengatakan akan merubah dan mereformasi tatanan jasa keuangan.

Adapun untuk perusahaan China JD.com, indeks harga sahamnya di pasar saham Amerika meningkat selepas Google mnegumumkan akan menggunakan 550 juta dollar AS untuk berinvestasi di perusahaan e-commerce pesaing Alibaba tersebut.

(Baca: Google Investasi Rp 7 Triliun ke E-Commerce China JD.com)

Sementara untuk harga kontrak berjangka minyak AS meningkat 1,3 persen menjadi 65,69 dollar AS per barrel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com