Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tembus Rp 14.100, Ini Kata Sri Mulyani

Kompas.com - 25/06/2018, 13:20 WIB
Ihsanuddin,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara soal kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jidor) seperti dilansir Bank Indonesia hari ini, rupiah berada di level Rp 14.105 per dollar AS, turun 3 poin dibandingkan akhir pekan lalu pada Rp 14.102.

Sri Mulyani mengatakan, pelemahan rupiah yang kembali terjadi tidak bisa dilihat dari satu sisi saja.

"Ya kan kalau kita lihat dari sisi keseluruhan pergerakan nilai tukar, kita harus lihat benchmark pertama dengan negara lain maupun terhadap dollar AS sendiri," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/6/2018).

(Baca: IHSG Sesi Pertama Turun 7 Poin, Rupiah Kembali Melamah di Atas 14.100)

Setiap hari, lanjut dia, selalu ada hal yang memicu pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Misalnya, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Selain itu, kebijakan-kebijakan yang diambil oleh China juga ikut berpengaruh.

"Jadi ini akan terus dinamis yang harus terus kita respon tidak harian, tapi kita jaga dari sisi jangka menengah-panjang," kata dia.

(Baca: Rupiah Melemah Pasca-Libur Lebaran, Ini Kata Menko Darmin)

Sri Mulyani optimistis, sepanjang tahun anggaran 2018 ini, pelaksanaan APBN bisa berjalan baik.

Stabilitas dari sisi nilai tukar maupun inflasi juga berhasil dijaga oleh pemerintah. Momentum pertumbuhan ekonomi juga tetap diupayakan selalu terjaga.

"Kita tidak merespon tiap hari, tapi kita melakukan monitoring evaluasi dan reaksi secara bersama-sama," ujar Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com