Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Mei, Indonesia Paling Banyak Ekspor Lemak dan Minyak Hewani/Nabati

Kompas.com - 26/06/2018, 08:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas komoditas yang diekspor Indonesia mengalami peningkatan dari bulan ke bulan selama 2017. Peningkatan paling besar dari April hingga Mei 2018 adalah timah dengan peningkatan 200,74 persen dengan selisih 1.775,5 juta dollar AS.

Adapun komoditas yang paling banyak diekspor adalah lemak dan minyak hewani serta nabati senilai 8.373,2 juta dollar AS. Namun jika dibandingkan dengan medio yang sama tahun sebelumnya, ada penurunan ekspor lemak dan minyak hewani serta nabati sebesar 15,66 persen dari sebelumnya senilai 9.928 juta dollar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, penurunan ekspor komoditas tersebut terganjal beberapa hal dari sektor eksternal.

"Lemak dan minyak hewani dan nabati ada ganjalan perdagangan, kampanye negatif di uni eropa, jadi turun," ujar Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta, Senin (25/6/2018).

Baca juga: Nilai Impor Januari-Mei 2018 Naik 24,75 Persen

Komoditas kedua terbesar yang diekspor yakni gas senilai 4.119,3 juta dollar AS. Volume ekspor gas sejak Januari hingga Mei 2018 sebesar 10,661 juta ton. Dibandingkan dengan medio yang sama tahun sebelumnya, ada peningkatan ekspor gas sebesar 10,87 persen dari sebelumnya senilai 3.427,8 juta dollar AS.

Setelah itu, mesin dan peralatan listrik yang diekspor juga cukup besar sekitar 3.554,1 juta dollar AS dari Januari ke Mei 2018. Nilainya meningkat 1,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selanjutnya ekspor terbanyak berasal dari komoditas karet dan barang karet senilai 2.838 juta dollar AS. Terdapat penurunan jumlah ekspor karet jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 21,4 persen.

Komoditas lainnya yang juga besar adalah ekspor perhiasan dan permata, yakni sebesar 2.713,9 juta dollar AS. Ada peningkatan 19,07 persen dibandingkan tahun 2017 yang nilainya 2.279,2 juta dollar.

"Negara tujuan ekspor perhiasan ke Singapura, Jepang, dan Hongkong," kata Suhariyanto.

Yang menggembirakan, ada kenaikan ekspor bijih, kerak, dan abu logam sebesar 117,06 persen dari 1.107,7 juta dollar AS tahun 2017 menjadi 2.404,4 juta dollar AS tahun 2018. Kenaikan di atas 100 persen juga dialami besi dan baja yang naik 101,52 persen dibandingkan Januari-Mei 2018. Tahun lalu, nilai ekspornya 1.066,5 juta dollar AS naik menjadi 2.149,2 juta dollar AS pada pertengahan 2018.

Ekspor pengadaan gas naik 57,2 persen dari 35,6 juta dollar AS menjadi 56 juta dollar AS.

Selebihnya, komoditas yang diekspor Indonesia ke negara lain untuk periode Januari-Mei 2018 yakni barang-barang rajutan senilai 1.656,1 juta dollar AS, bubur kayu senilai 1.077 juta dollar AS, timah senilai 710,9 juta dollar AS, kapal laut senilai 96,6 juta dollar AS, industri pengolahan hasil minyak senilai 636,2 juta dollar AS, dan minyak mentah senilai 2.033,9 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com