Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Terus Tertekan, Hasil RDG Besok Menjadi Kunci

Kompas.com - 28/06/2018, 14:29 WIB
Mutia Fauzia,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu minggu belakangan, nilai mata uang rupiah terus mengalami tekanan terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan pantauan Kompas.com di kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah berada pada posisi Rp 14.271 per dollar AS.

Rupiah melemah 0,76 persen dari hari Selasa (27/6/2018) lalu yang berada pada posisi Rp 14.163 per dollar AS.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah mengatakan, pasar saat ini masih menunggu keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang berlangsung pada Kamis (28/6/2018) hingga Jumat (29/6/2018).

(Baca: BI Akan Bahas Potensi Kenaikan Suku Bunga Acuan dalam RDG Juni)

Pihaknya optimis jika BI memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis points (bps), rupiah akan kembali stabil.

"Pasar memang akan terus tertekan menunggu kebijakan BI besok. Jika besok BI menaikkan suku bunga saya yakin rupiah akan stabil dan perlahan kembali ke level dibawah Rp 14.000," ujar Pieter ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (28/6/2018).

BI sebelumnya telah menaikkan suku bunga dua kali, masing-masing sebesar 25 bps pada bulan Mei 2018. Sehingga saat ini, BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) berada pada posisi 4,75 persen.

Jika BI kembali meningkatkan suku bunga sebesar 25 bps melalui RDG kali ini, maka besaran suku bunga acuan BI menjadi 5 persen.

(Baca: Suku Bunga Mungkin Naik Lagi, Investor Pantau RDG BI)

Menurut Pieter, BI perlu meyakinkan pasar agar kondisi perekonomian, terutama stabilitas rupiah dapat terjaga.

"Kuncinya di kebijakan BI besok. Apakah cukup mampu meyakinkan pasar," tambah Pieter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com