Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepatu Bata Bakal Rilis Produk Baru di 70 Toko

Kompas.com - 29/06/2018, 15:31 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kalau tak ada halangan di tengah jalan, PT Sepatu Bata Tbk bakal merilis produk baru bernama Red Label mulai Juli nanti. Produk tersebut adalah kongsinya dengan perusahaan sepatu Aldo.

Meski belum resmi rilis, sejatinya merek Red Label sudah ada di 22 gerai Bata. Sementara target hingga akhir tahun adalah, Red Label mejeng di 70 gerai Bata. Kemudian tahun depan, Sepatu Bata ingin produk anyar itu hadir di 150 gerai Bata.

Manajemen Sepatu Bata memprediksi, tahun depan Red Label berkontribusi 5 persen terhadap total penjualan.

"Bata terkenal dengan kenyamanan dan Aldo dikenal stylish, jadi Red Label perpaduan dari dua hal tersebut," ujar Inderpreet Singh, Direktur Utama PT Sepatu Bata Tbk, saat paparan publik di Jakarta, Kamis (28/6/2018).

Baca juga: Jusuf Kalla Lelang Sepatu hingga Dasi, Mufidah Lepas Koleksi Kain

Terobosan baru Sepatu Bata tak cuma Red Label. Perusahaan berkode saham BATA di Bursa Efek Indonesia tersebut juga menyuguhkan konsep gerai baru bernama Red & White. Hingga kini, sudah ada gerai Bata yang mengadopsi konsep Red & White.

Sambil memoles wajah, rencana gerai tetap berjalan. Sepatu Bata mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) 3 juta dollar AS.

Anggaran tersebut untuk menambah gerai baru dan merenovasi gerai lawas. Hingga Juni ini, sudah terealisasi penambahan 20 gerai baru dan renovasi 40 gerai lama. Total capex yang sudah terserap mencapai 2 juta dollar AS.

Patut dicatat, realisasi 20 gerai tersebut sekaligus memenuhi target awal ekspansi Sepatu Bata sepanjang 2018. Makanya, perusahaan tersebut kemudian berinisiatif merevisi target penambahan gerai baru tahun ini menjadi 40. Sementara jumlah gerai lama yang masih akan mereka renovasi pada tahun ini sebanyak 25.

Baca juga: Ekspor Indonesia ke Israel Didominasi Lemak Nabati dan Alas Kaki

Hingga 30 Maret 2018, sepatu Bata mengoperasikan 522 gerai di seluruh Indonesia. Sebagai perbandingan, jumlah gerai kuartal I tahun lalu mencapai 520 sedangkan kuartal I 2016 sebanyak 538.

Meskipun jumlah gerai bertambah, Sepatu Bata belum berencana mengerek kapasitas produksi.

"Kapasitas produksi kami sebanyak 4 juta pasang sepatu tiap tahunnya, dan itu masih mencukupi," kata Hatta Tutuko, Direktur Independen PT Sepatu Bata Tbk.

Asal tahu, sepanjang tahun lalu Sepatu Bata menjual 9,1 juta pasang sepatu. Selain mengandalkan produksi sendiri, perusahaan tersebut mengimpor produk dari Eropa dan China. Rumus Sepatu Bata adalah porsi produk impor maksimal 25 persen.

Dalam tren pelemahan nilai tukar rupiah belakangan ini, tak sedikit pun Sepatu Bata merasa khawatir. Makanya, aktivitas impor mereka jalan terus.

"Itu tergantung dengan negara mana kami melakukan impor, sejauh ini baik," ucap Hatta.

Hingga tutup tahun 2018, Sepatu Bata mendamba pertumbuhan dobel untuk penjualan maupun laba tahun berjalan. Demi mendukung cita-cita itu, mereka juga menerapkan strategi efisiensi pengeluaran. (Sugeng Adji Soenarso)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Sepatu Bata siap merilis produk baru di 70 toko tahun ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com