Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPTJ Akan Tambah Jumlah Bus Selama Asian Games 2018

Kompas.com - 03/07/2018, 09:16 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono menyebutkan bakal menambah jumlah bus selama pagelaran Asian Games pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang.

Hal tersebut sejalan dengan salah satu kebijakan untuk mengurai kemacetan saat Asian Games berlangsung.

"Kami akan menambahkan penyediaan angkutan umum, utamanya untuk orang berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum itu siapkan bus tambahan. Kemudian kami tidak hanya menyediakan untuk atlet dan official saja tapi juga penonton suporter dari negara asing yang jadi tamu-tamu kita," kata Bambang di Jakarta, Senin (2/7/2018).

Baca juga: Venue Asian Games 2018 Akan Steril dari Mobil Pribadi

Pertambahan jumlah bus yang pertama ditujukan untuk masyarakat yang berpindah naik angkutan umum lantaran diterapkannya kebijakan ganjil genap selama 12 jam lebih saat Asian Games nanti.

"Mengenai jumlah bus, akibat sistem ganjil genap pindah ke angkutan umum sehingga ditambah sebanyak 204 bus," ucap Bambang.

Sebanyak 10 bus transjakarta rute Ragunan dan Ancol, dipasangi stiker bergambar satwa. Pemasangan stiker itu sebagai bagian keikutsertaan PT Transjakarta memperkenalkan lokasi wisata di Ibu Kota. DOK. PRIBADI/PT TRANSJAKARTA Sebanyak 10 bus transjakarta rute Ragunan dan Ancol, dipasangi stiker bergambar satwa. Pemasangan stiker itu sebagai bagian keikutsertaan PT Transjakarta memperkenalkan lokasi wisata di Ibu Kota.

Kemudian, BPTJ, kata Bambang juga akan menyiapkan 80 unit bus untuk tamu suporter negara peserta Asian Games yang akan beroperasi dari hotel ke venue Asian Games.

"Sedangkan untuk bus wisata saya rasa cukup. Yang paling ditambah itu bus untuk masyarakat umum. Tambahannya ada 30 unit," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com