Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Citi Sambut Positif Langkah BI Berlakukan Indonia

Kompas.com - 25/07/2018, 15:41 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Citi Indonesia (Citi Bank) menyambut positif langkah Bank Indonesia yang akan segera memberlakukan acuan baru suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB), yaitu Indonia. Indonia nantinya akan menggantikan Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) per Januari 2019 mendatang.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan, langkah BI untuk menyediakan berbagai instrumen agar likuditas di pasar keuangan selalu terjaga memang diperlukan. Mengingat saat ini, kondisi pasar keuangan sangat rentan akan pengaruh eksternal.

"Kita melihat semua langkah-langkah ini positif ya karena kan kita melihat posisi kredit Indonesia saat ini sudah investment grade, dan kita melihat juga usaha BI banyak sekali untuk membuat likuiditas itu available in the market," ujar Batara ketika ditemui di Jakarta, Rabu (25/7/2018).

Batara melanjutkan, instrumen-instrumen yang berfungsi untuk memperlonggar likuiditas tidak hanya diperlukan di sektor perbankan saja akan tetapi juga untuk menjaga arus pasar modal.

Baca juga: Lelang SBI, BI Serap Dana Rp 5,9 Triliun

"Langkah-langkah yang memperbanyak instrumen untuk memperlonggar likuiditas itu juga diperlukan baik tidak hanya di sektor perbankan tapi juga di capital market transaction-nya," lanjut dia.

Sebagai informasi, BI akan segera memberlakukan suku bunga acuan baru Indonia pekan depan, dan akan beroperasi secara paralel dengan JIBOR hingga Desember 2018. Kemudian, Indonia mulai berlaku secara efektif di Januari 2018 mendatang.

Berbeda dengan JIBOR yang memiliki tenor dari satu minggu hingga 12 bulan, tenor suku bunga Indonia hanya berlaku satu malam (overnight).

Indonia nantinya akan digunakan oleh bank untuk melakukan lending, pricing deposit, dan termasuk untuk premi swap. Karena, BI membutuhkan benchmark market rate dengan tenor pendek, terutama 1 bulan dan 3 bulan.

Selain itu, Indonia akan menjadi basis untuk pasar menciptakan instrumen overnight index swap (OIS). Setelah OIS terbentuk maka pasar akan memiliki instrumen hedging baru, yaitu Interest Rate Swap (IRS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com