Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan Bea Cukai Per Akhir Juli Capai Rp 93,28 Triliun

Kompas.com - 03/08/2018, 09:15 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber KONTAN

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, realisasi penerimaan bea dan cukai akhir Juli 2018 sebesar Rp 93,28 triliun. Angka ini mencapai 48,08  dari target dalam anggaran 2018.

Mengutip Kontan.co.id, Jumat (3/8/2018), realisasi penerimaan bea cukai ini tumbuh 16,98 persen  secara tahunan atau year on year (YoY). Ini merupakan pertumbuhan tertinggi dibanding periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan ini juga tertinggi jika dibanding tiga tahun terakhir," kata Kepala Sub Direktorat Penerimaan Direktorat Jenderal (Dirjen) Bea Cukai Kemkeu Rudy Rahmaddi kepada Kontan, Kamis (2/8/2018).

Selama tiga tahun terakhir, biasanya penerimaan bea dan cukai hanya sekitar 39,9-43,3 persen dari target anggaran.

Lebih rinci, data tiga tahun ke belakang, realisasi penerimaan bea dan cukai sampai akhir Juli 2018, tertinggi dibanding periode sama tahun 2017 yang hanya Rp 79,8 triliun. Adapun realisasi penerimaan bea dan cukai akhir Juli 2016 dan 2015 yang masing-masing sebesar Rp 73,4 triliun dan Rp 86,2 triliun.

Lantas bagaimana dengan sumber penerimaan tinggi bea cukai di bulan Juli 2018? Lebih terperinci, realisasi penerimaan bea dan cukai tahun ini terdiri dari realisasi penerimaan cukai sebesar Rp 67,8 triliun atau tumbuh 14,7 persen secara tahunan.

Adapun bea masuk sebesar Rp 21,5 triliun atau tumbuh 15 persen secara tahunan. Sementara itu, realisasi penerimaan bea keluar mencapai Rp 3,98 triliun, tumbuh signifikan sebesar 98,95 persen YoY.

"Realisasi penerimaan cukai terdiri dari Rp 64,8 triliun cukai rokok, Rp 2,8 triliun cukai makanan yang mengandung etil alkohol (MMEA), dan Rp 76 miliar cukai alkohol murni," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai Kemkeu Heru Pambudi.

Heru optimistis, realisasi penerimaan bea dan cukai tahun ini akan sesuai target tahun ini, terutama untuk penerimaan cukai. Hal ini karena Bea dan Cukai telah berhasil menekan peredaran rokok ilegal hampir separuhnya. "Jadi sebelumnya 12,14 persen itu barang rokok ilegal beredar, kini turun menjadi 7,05 persen," tandas Heru.

Penurunan porsi rokok ilegal yang beredar tersebut akan diisi oleh rokok legal yang membayar pita cukai, meski tidak bisa langsung dikonversi. "Karena itu segmentasi golongan tiga atau harganya rendah," tambahnya.

Dari upaya pemberantasan rokok ilegal maka pemerintah bisa mendapatkan potensi penerimaan sebesar Rp 1,49 triliun-Rp 1,52 triliun. (Adinda Ade Mustami)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Penerimaan bea cukai cetak rekor di akhir Juli 2018

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
Menteri KP 'Buka-bukaan' soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Menteri KP "Buka-bukaan" soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Whats New
Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 Per Bulan

Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 Per Bulan

Spend Smart
BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com