Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Usaha Pupuk Indonesia Raih Penghargaan Transformasi Terbaik BUMN

Kompas.com - 10/08/2018, 18:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak Usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), yakni PT Rekayasa Industri meraih penghargaan Transformasi Organisasi terbaik dalam ajang BUMN Award. Transformasi yang dilakukan dipandang efektif dalam menggenjot kinerja perseroan.

"Kami sangat mendukung dan mengapresiasi penyelenggaraan penghargaan Anugerah BUMN ini karena turut mendorong pertumbuhan dan pencapaian kinerja perusahaan melalui tata kelola perusahaan BUMN yang baik, pengelolaan SDM yang berdaya saing tinggi, dan memaksimalkan kontribusi nyata perusahaan bagi masyarakat," ujar Direktur Utama Rekayasa Industri Yanuar Budinorman dalam pernyataannya, Jumat (10/8/2018).

Perseroan melakukan transformasi bisnis dengan melakukan penguatan internal organisasi dan investasi di bidang energi. Dampaknya adalah Rekayasa Industri dapat mencetak laba yang lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Pada semester I  2018, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 52 miliar. Capaian tersebut tumbuh sebesar 824 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Saat ini perseroan tengah mengerjakan beberapa proyek di bidang minyak dan gas serta pembangkit listrik.

Proyek itu antara lain Proyek Gas Lapangan Unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB) milik PT Pertamina EP Cepu, Terminal Elpiji Pulau Layang milik PT Pertamina Gas, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap milik PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD), Pipanisasi Darat dan Laut untuk Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Soekarno Hatta milik PT Pertamina Aviation, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh milik PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML), Infrastruktur Menara Tambat Pipa Darat dan Laut, serta tangki untuk Kilang Balongan milik PT Pertamina (Persero).

Rekind pun telah memiliki Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Uap 2 x 25 MW di Mamuju dan investasi pipanisasi gas Cirebon-Semarang. Ini guna mendukung peningkatan profitabilitas perseroan yang berkelanjutan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com