Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Multi Bintang Fokuskan Pasar Ekspor ke California dan Hawaii

Kompas.com - 13/08/2018, 17:30 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Multi Bintang Tbk (Multi Bintang) hari ini resmi melakukan seremoni ekspor perdana produk ke Amerika Serikat.

Presiden Direktur Multi Bintang Michael Chin mengatakan produsen bir tersebut akan memfokuskan penjualannya di California dan Hawaii.

"Di Amerika Serikat akan difokuskan ke wilayah California dan Hawaii," ujar Michael.

Mengenai nilai dan volume yang akan di ekspor, Michael belum mau menyebutkan. Menurutnya, saat ini dia lebih fokus untuk membangun branding agar lebih dikenal di mancanegara dan dapat bersaing secara kompetitif dengan negara lain pengekpor bir.

"Saat ini kita belum bisa umumkan, kita fokus untuk build market dulu, karena yang terpenting dari produk adalah brandingnya. Ketika sudah punya brand, maka akan bisa berkembang lebih nanti," tuturnya.

Sementara itu, mengenai harga Bir Bintang yang dipasarkan di Amerika Serikat, Michael mengungkapkan akan menyesuaikan dengan harga pasar di sana, utamanya yang dijadikan fokus pemasaran.

"Untuk harga akan disesuaikan di Amerika Serikat. Jadi, kita juga fokus berapa harga rata-rata di area tersebut," pungkasnya.

Terlaksananya ekspor ke Amerika Serikat ini sejalan dengan pemerintah yang menginginkan brand lokal asal Indonesia bisa lebih dikenal.

Lebih lanjut, Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, industri minuman beralkohol turut berperan dalam penerimaan negara dengan memberikan kontribusi cukai dalam negeri sebesar Rp 5,27 triliun pada tahun 2017. Hal tersebut naik sebesar 2,63 persen dibanding penerimaan cukai 2016 yang sebesar Rp 5,14 triliun.

Meningkatnya jumlah wisatawan ke Indonesia pun turut memengaruhi industri bir ini berkembang. Menurutnya, saat ini industri bir dalam negeri sudah mampu memproduksi produk-produk minuman berlkohol jenis premium yang dapat menjadi subtitusi produk minuman beralkohol impor.

Kemudian, dalam 5 tahun terakhir rata-rata pertumbuhan nilai ekspor bir tercatat sebesar 12 persen per tahun.

Selama ini tujuan ekspor bir hanya terbatas ke negara tradisional seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, Singapura, Timor Timur, dan negara lainnya dengan nilai 7,6 juta dollar AS pada tahun 2017.

Sigit menambahkan, keberhasilan ekspor perdana Bir Bintang ke Amerika Serikat menjadi suatu terobosan baru mengingat ketatnya persaingan produk sejenis untuk dapat menembus pasar Amerika Serikat.

"(Hasil) ekspornya akan meningkatkan devisa, jadi pasti mengurangi defisit neraca perdagangan kita," ujar Sigit pada kesempatan yang sama.

Sedangkan, United States Embassy Counselor for Commercial Affairs Rosemary Gallant mengatakan, ekspor ini bisa jadi pengingat hubungan diplomatik yang baik antara kedua negara yang sudah terjalin selama 70 tahun.

"Pentingnya menjalin hubungan yang baik melalui perdagangan. Pemerintah RI telah bertemu dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Wilbur Ross kemarin. Keduanya sepakat ingin tingkatkan nilai transaksi perdagangan dari 28 miliar dollar AS menjadi 50 miliar dollar AS," jelas Rosemary.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com