Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Penangkar dan Pengedar Benih Bawang Putih Palsu Bakal Diproses Hukum

Kompas.com - 26/08/2018, 21:11 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

JAKARTA,  KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian menduga saat ini terjadi peredaran benih bawang putih palsu di masyarakat.

Kebutuhan benih bawang putih yang tinggi memicu pihak-pihak tertentu memanfatkan situasi dengan memalsukan benih.

"Modusnya di lapangan diantaranya dengan memalsukan label BPSB, menjual bawang putih konsumsi sebagai benih, mengoplos benih dengan bawang putih konsumsi. Ada juga yang labelnya benar tapi isinya dalam karung ternyata palsu atau oplosan. Motifnya tak lain meraup untung besar dari selisih harga bawang putih untuk benih dan konsumsi,” kata Dirjen Hortikultura Suwandi dalam pernyataan tertulis, Minggu (26/8/2018).

Baca juga: Wajib Tanam Bawang Putih Belum Tuntas, Kementan Tagih Komitmen Importir

Bagi masyarakat awam, agak sulit membedakan benih palsu dan asli. Namun demikian, petugas Kementan di tingkat pusat hingga daerah sudah bisa mengidentifikasi keaslian benih tersebut.

"Pak Mentan sudah menginstruksikan khusus kepada Inspektorat Jenderal dan Ditjen Hortikultura, bila ditemukan pemalsuan di lapangan untuk tidak segan segan disikat dan diberantas karena modus tersebut jelas-jelas akan menyengsarakan petani," ujar Suwandi.

Ia menjelaskan, petani akan dirugikan karena nantinya benih palsu yang ditanam ternyata tidak berumbi.

Laporkan ke pihak berwajib

Temuan benih bawang putih palsu akan dikirim dan dilaporkan pada pihak berwajib untuk diproses hukum.

“Secara internal, Kementan memastikan akan mem-black list penangkar dan pengedar benih palsu tersebut,” kata dia.

Tito Cantoko, salah satu penangkar benih bawang putih Parakan, Temanggung mengaku prihatin dengan indikasi maraknya peredaran benih bawang putih palsu.

Menurut dia, petani di Temanggung sudah pandai membedakan mana benih yang bagus dan yang jelek. Bahkan, petani Temanggung mampu membedakan benih bawang putih asli, benih palsu, atau benih oplosan.

Baca juga: Cerita Mentan Amran Memanen 3.040 Bawang Putih di Temanggung

“Tapi mungkin di daerah lain tidak semua mengerti. Petani yang paling menderita kalau sampai menanam benih yang tidak bener,” ujar Tito.

Perlu diketahui, Direktorat Jenderal Hortikultura melalui surat edaran No. 807/RC.210/D/08/2018, tanggal 24 agustus 2018 telah meminta seluruh Dinas Pertanian sentra bawang putih untuk waspada peredaran benih palsu.

Jika ditemukan indikasi benih palsu, Dinas Pertanian diminta segera berkonsultasi ke Direktorat Jenderal Hortikultura cq. Direktorat Perbenihan Hortikultura atau Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih di wilayah masing-masing.

Menurut catatan Ditjen Hortikultura, sejumlah Dinas Pertanian di Sulawesi bahkan sudah minta kepada penyedia barang untuk mengganti benih yang diduga palsu. Beberapa dinas bahkan berani memutus kontrak pengadaan benih yang dipastikan palsu.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com