Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham-saham Ini Tak Terpengaruh Sentimen Negatif Global

Kompas.com - 17/09/2018, 08:10 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika melihat sepuluh saham yang menjadi jawara di bursa perdagangan, Analis Anugerah Sekuritas Indonesia, Bertoni Rio melihat bahwa saham-saham tersebut tidak banyak terpengaruh dengan sentimen negatif global.

"Secara fundamental, pelaku pasar masih tinggi akan ekspektasi pertumbuhan emiten ditengah ketidakpastian global. Pertumbuhan pendapatan tidak dipengaruhi dengan genjolak mata uang," sebut Bertoni Rio seperti dikutip Kontan, Sabtu (15/9/2018).

Sekedar informasi saja, hingga 13 September 2018, tercatat sepuluh saham yang menjadi jawara di bursa perdagangan saham Indonesia. Emiten yang sahamnya memimpin di IHSG yaitu UNVR, BCAP, BDMN, GGRM, SMMA, HMSP, ICBP, NASA, ANDI, dan PWON.

Bertoni menilai emiten mampu menjadi jawaran karena percaya dengan manajemen emiten yang bisa menghasilkan pendapatan dan tumbuh ditengah gejolak pelemahan mata uang, khususnya rupiah.

Baca juga: Erick Thohir jadi Ketua Timses Jokowi-Maruf, Saham Mahaka Media Melompat

"Ekspektasi emiten bisa memberikan deviden interim dan risiko lebih kecil dibandingkan risiko pasar," ucapnya.

Bertoni memproyeksi pergerakan saham ke depan cenderung bullish bahkan berpotensi rally.

Sentimen yang mempengaruhi pergerakan saham yaitu dalam kurun waktu jangka pendek ada aksi korporasi yang baik untuk emiten. Serta kinerja keuangan bisa tumbuh. Serta harapannya pengumuman dividen interim ditambah menanti kinerja emiten pada kuartal ketiga tahun ini.

"Untuk rekomendasi, di mana tahun depan masih ada gejolak politik di dalam (domestik). Proyeksinya untuk emiten HMSP harga sahamnya sampai akhir tahun Rp 4.500 dan BDMN Rp 8.300," sebutnya.

Berdasarkan laporan keuangan semester I-2018, emiten BDMN berhasil mencetak kenaikan pendapatan sebesar 0,35 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 10,05 triliun. Namun laba bersih BDMN justru terkikis sekitar 1,35 persen jadi Rp 2,01 triliun.

Sementara melihat kinerja keuangan PT HM Sampoerna Tbk, hingga akhir Juni 2018, Perusahaan rokok ini masih mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 49,15 triliun. Capaian ini meningkat dari pendapatan akhir Juni 2017 sebesar Rp 46,58 triliun.

Sama halnya dengan pendapatan, laba yang diperoleh emiten rokok ini pun naik meski hanya 1 persen saja. Akhir Juni 2017, laba yang diperoleh HMSP sebesar Rp 6,05 triliun. Setahun kemudian, laba yang tercatat sebesar Rp 6,11 triliun. (Jane Aprilyani)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Saham-saham ini tak labil oleh kondisi global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

Spend Smart
Memahami Pajak Investasi Emas

Memahami Pajak Investasi Emas

Whats New
Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Whats New
Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com