Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Darmin: Soal Beras Tidak Perlu Gaduh, kalau Tidak Impor Kita Repot

Kompas.com - 20/09/2018, 05:31 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta semua pihak tidak lagi mempermasalahkan impor beras untuk tahun ini.

Pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang melibatkan kementerian/lembaga terkait di bawah pimpinan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebelumnya memutuskan impor beras hingga 2 juta ton untuk memenuhi kebutuhan tahun ini.

"Menurut saya, ini tidak perlu gaduh. Kalau tidak ada impor, (kita) repot. Itu sudah dengan pertimbangan matang," kata Darmin saat ditemui di kantornya pada Rabu (19/9/2018) malam.

Baca: Merespons Mendag soal Gudang, Buwas Keluarkan Makian Khas Jawa

Darmin menjelaskan, rakortas sudah digelar sejak awal tahun ini dan memperhitungkan kondisi serta berbagai aspek, termasuk bagaimana produksi beras dalam negeri dan harga terkini di pasaran.

Dalam realisasinya, sampai akhir Agustus sudah ada 1,4 juta ton beras impor yang masuk guna memenuhi stok cadangan beras di Perum Bulog.

Dari total 1,4 juta ton beras impor yang sudah masuk, seharusnya masih ada 600.000 ton beras lagi. Tapi, Darmin memastikan itu tidak jadi diimpor karena kendala teknis dari negara produsen dan proses pengiriman yang membuatnya melebihi batas waktu yang ditentukan dalam rakortas.

Kementerian Pertanian dalam rakortas memproyeksi total hasil produksi beras dalam negeri dari panen raya bisa mencapai 13,7 juta ton, dengan perkiraan produksi 2,5 juta ton pada Januari; 4,7 juta ton pada Februari; dan 6,5 juta ton pada Maret.

Meski begitu, hingga 28 Maret stok beras Bulog baru naik sedikit, dari yang tadinya 590.000 ton jadi 649.000 ton.

Sementara harga beras medium di pasaran sudah terlanjur tinggi, sempat menyentuh Rp 11.036 per kilogram. Adapun harga eceran tertinggi (HET) untuk beras medium adalah Rp 9.450 per kilogram sehingga Bulog terus melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras di pasaran.

Belakangan, stok beras di Bulog pada Agustus sudah mencapai 2,2 juta ton, bahkan data terbaru menyebutkan 2,4 juta ton. Namun, jumlah itu sudah termasuk dengan total beras impor yang telah sampai di Indonesia sebesar 1,4 juta ton.

Hasil dalam rakortas turut menyepakati agar Bulog bisa menyerap beras dan memenuhi stok cadangan beras 2,2 juta ton paling lambat akhir Juni. Hal itu dilakukan dengan harapan sampai akhir tahun, stok cadangan beras di Bulog bisa mencapai 3 juta ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com