Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serius Incar Blok Corridor, Pertamina Serahkan Proposal Seberat 20 Kilogram

Kompas.com - 20/09/2018, 07:03 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Persero tak main-main soal niatannya mengambil alih pengelolaan Blok Migas Corridor di Sumatera Selatan.

Pertamina sudah menyerahkan proposal ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mendahului Connoco Phillips yang merupakan operatornya saat ini.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, proposal yang diajukan Pertamina sangat tebal dan berat.

"(Proposal) Pertamina sudah masuk, sekitar 20 kilogram lah (beratnya)," ujar Djoko di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Diketahui, masa kontrak Blok Migas tersebut akan habis pada Desember 2023. Pemerintah melalui Kementerian ESDM tengah mengevaluasi prospek Blok Corridor ke depannya. Meski begitu, beberapa perusahaan telah mengajukan proposal untuk menjadi operator. Termasuk ConnocoPhillips.

"Connoco Philips kira-kira minggu depan, mungkin Rabu mau masukin proposal," kata Djoko.

Kementerian ESDM nantinya akan menyeleksi proposal mana yang paling bagus dan layak mengelola blok tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah melalui Kementerian ESDM mulai membahas kelanjutan pengelolaan Blok Corridor. Blok tersebut merupakan produsen minyak terbesar kedua di Indonesia.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, bulan ini mereka akan melakukan evaluasi. Salah satu yang akan dibahas, yakni soal potensi blok tersebut di masa mendatang, apakah masih menguntungkan, atau tidak.

"Ya data observe-nya, potensi ke depan seperti apa, lalu keekonomiannya, prospeknya dan lain-lainlah, semua dibahas," ujar Arcandra.

Arcandra mengatakan, Pertamina sudah menyatakan keinginannya untuk mengelola Blok Corridor itu. Namun, masih ada sejumlah tahap yang harus dilakukan sebelum blok itu dapat dipegang oleh perusahaan Indonesia.

"Kan waktunya masih lama. Sekarang saja baru tanggal 13 September kan. Tapi mereka (Pertamina) sudah kirim," ujar Arcandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com