Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Bantuan, Pemerintah Perbaiki Manajemen Pembiayaan Bencana

Kompas.com - 02/10/2018, 08:39 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah masih mengembangkan dan menyempurnakan manajemen pembiayaan bencana. Mekanisme pembiayaan yang dimaksud bertujuan agar pemerintah bisa sesegera mungkin menyalurkan bantuan ke daerah yang terkena bencana.

"Kami tengah merumuskan perbaikan sistem dan instrumen pembiayaan, belajar dari pengalaman Indonesia sendiri maupun dari negara lain, agar pemerintah efektif membantu daerah terkena bencana secara cepat," kata Sri Mulyani melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com pada Senin (1/10/2018) malam.

Sementara ini, kebutuhan anggaran penanganan bencana di Palu, Donggala, dan beberapa tempat lain di Sulawesi Tengah, telah dipenuhi. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memanfaatkan dana on call atau siap pakai yang kapan saja bisa disalurkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna menangani bencana tersebut.

BNPB sebelumnya memiliki anggaran penanganan bencana sebesar Rp 560 miliar. Bila dalam perkembangannya membutuhkan tambahan dana, Sri Mulyani memastikan akan segera memproses kebutuhan tersebut selama berlakunya masa tanggap darurat.

Baca juga: Petugas AirNav yang Meninggal Saat Gempa Palu Dapat Penghargaan dari Kemenhub

Sri Mulyani menyebutkan, manajemen pembiayaan bencana sangat penting. Dalam setahun, rata-rata total kerugian negara dari bencana alam saja bisa mencapai Rp 22 triliun.

"Total kerugian itu di luar kerugian korban jiwa," tutur Sri Mulyani.

Dia turut memastikan Kemenkeu untuk terus menjaga kemampuan fiskalnya supaya kebutuhan penanganan bencana bisa dipenuhi. Penanganan bencana termasuk dari tahap pencegahan, penanganan masa tanggap darurat, hingga proses rehabilitasi serta rekonstruksi atau pembangunan kembali.

Mengenai manajemen pembiayaan bencana, tahun depan Kemenkeu akan mulai dengan pilot project. Tahapan uji coba dilakukan dalam wujud asuransi gedung pemerintahan yang kemudian akan diperluas untuk keseluruhan Barang Milik Negara (BMN).

"Segala kapasitas penanganan bencana di semua kementerian/lembaga akan dioptimalkan sehingga masyarakat yang terkena bencana segera tertangani dengan baik," ujar Sri Mulyani.

Hingga Senin pukul 13.00 WIB, BNPB mencatat jumlah korban jiwa 844 orang. Kemudian korban hilang 90 orang, korban luka berat 632 orang, dan jumlah pengungsi mencapai 48.025 jiwa yang tersebar di 103 titik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com