Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: 2 Kandidat Presiden Programnya Sangat "Supportive to Economy"

Kompas.com - 03/10/2018, 12:31 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta masyarakat tidak khawatir dengan kondisi perekonomian Indonesia pada tahun politik 2019 mendatang. Ia mengatakan, kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden memasukkan isu ekonomi dalam visi-misi mereka. Artinya, ada upaya para kandidat untuk membawa ekonomi ke arah lebih baik lagi.

"Kalau saya katakan seluruh parpol yang berlomba dan dua kandidat presiden semua programnya sangat supportive to economy and business. Jadi Indonesia sebetulnya tidak perlu wait and see karena itu tidak relevan," ujar Sri Mulyani di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Sri Mulyani mengatakan, Indonesia merupakan negara yang cukup dewasa dalam berdemokrasi. Menurut dia, jika melihat kondisi demokrasi dan pemilihan pimpinan negara lain, baru masyarakat patut khawatir.

Dia mencontohkan Italia yang memiliki pemerintahan yang populis. Meski debt to GDP ratio mereka sudah 110 persen, mereka menargetkan defisit di atas 2,5 persen dari APBN. Di Indonesia, debt to GDP di angka 30 persen, dan defisit turun dari 2,18 persen menjadi 1,8 persen.

Baca juga: Saat Sri Mulyani Bicara di Depan Milenial soal Inflasi hingga Rupiah

"Defisit dan debt to GDP ratio di Indonesia termasuk yang sangat prudent di dunia," kata Sri Mulyani.

Di samping itu, di Indonesia, hampir semua partai terus membicarakan utang negara. Berbeda dengan negara lain yang lebih memilih isu populis. Menurut Sri Mulyani, keadaan ini justru bagus bagi investor.

"Artinya kita punya self correction. Ada semacam resisten terhadap defisit financing dan membuat confidence ekonomi Indonesia jauh lebih kuat," kata Sri Mulyani.

Meski begitu, Sri Mulyani setuju jika pembangunan terjadi karena kerja keras, bukan banyak utang. Namun, kondisi perekonomian di Indonesia belum memungkinkan untuk menghapus utang sama sekali. Sri Mulyani mengatakan, fiskal merupakan salah satu instrumen dalam perekonomian.

"Jadi dalam menghadapi ekonomi semua instrumen harus dibuat fleksibel karena ekonomi selalu dinamis," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com