Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkendala Lahan, Proyek Jalur Kereta Trans Sumatera Molor

Kompas.com - 04/10/2018, 22:11 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zamrides mengatakan, kemungkinan pembangunan jalur kereta Trans Sumatera akan molor dari target. Kementerian Perhubungan sebelumnya menargetkan bahwa proyek tersebut rampung pada 2019.

Namun, Zamrides mengakui masih ada beberapa kendala yang harus dihadapi.  Salah satunya yakni permasalahan lahan.

"Belum tentu tahun depan. Masalahnya pada pengadaan lahan masih kesulitan," ujar Zamrides di Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, ditargetkan jalur Trans Jawa dan Trans Sumatera sepanjang 3.500 kilometer. Namun, targetnya diturunkan menjadi 1.500 kilometer karena terkendala lahan, terutama di Sumatera. Sementara jalur Trans Jawa rata-rata sudah selesai. Zamrides mengatakan, permasalahan lahan yang menjegal antara lain adanya penolakan masyarakat.

Baca juga: Ridwan Kamil Kebut Pembangunan CBL dan Reaktivasi 4 Jalur Kereta Api

"Ada lahan yang ditolak masyarakat, harga terlalu mahal, banyak lah persoalan," kata Zamrides.

Zamrides mengatakan, jalur Besitang-Langsa bisa dipastikan selesai pada 2019 karena tak menemui kendala berarti. Sementara jalur lainnya seperti ke Lhokseumawe hingga Sumatera Utara masih belum ada progress berarti. Selain lahan, Kemenhub juga butuh anggaran lebih untuk menyelesaikan jalur kereta trans Sumatera.

"Untuk total Trans Sumatera semua mungkin masih menunggu anggaran," kata Zamrides.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com