SINGAPURA, KOMPAS.com - Perusahaan rintisan (startup) perjalanan terbesar di Asia Tenggara asal Indonesia, Traveloka dikabarkan mengincar pendanaan sebesar 400 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 6 triliun. Pendanaan tersebut diperoleh dari investor baru maupun eksisting.
Dikutip dari Bloomberg, Jumat (5/10/2018), kabar tersebut dihembuskan oleh sumber yang tak disebutkan identitasnya. Pendanaan itu akan digunakan Traveloka untuk mengakselerasi ekspansi bisnis.
Traveloka akan menggunakan pendanaan untuk mendorong layanan dari yang terfokus pada pemesanan tiket pesawat atau hotel menjadi lebih luas, seperti pembelian tiket konser atau taman hiburan. Traveloka pada tahun lalu memperoleh investasi sebesar 350 juta dollar AS dari Expedia.
Dengan investasi dari Expedia tersebut, maka kapitalisasi pasar Traveloka menembus 2 miliar dollar AS. Selama tahun 2017, Traveloka menyerap investasi sebesar total 550 juta dollar AS dari investor.
Sejumlah investor Traveloka antara lain East Ventures, JD.com Inc, Sequoia Capital, dan Hillhouse Capital Group.
Traveloka didirikan pada tahun 2012 dan menjadi startup pertama Indonesia yang berekspansi ke Asia Tenggara. Saat ini Traveloka beroperasi di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, dan Vietnam.
Dengan populasi mencapai lebih dari 620 juta jiwa dan masyarakat kelas menengah yang tumbuh, pasar perjalanan online Asia Tenggara diprediksi naik tiga kali lipat dari 26,6 miliar dollar AS pada tahun 2017 menjadi 76,6 miliar dollar AS pada tahun 2025, menurut laporan Google dan Temasek Holdings Pte.