Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Macet Bank Mandiri 3,01 Persen, Terendah Sejak 2016

Kompas.com - 17/10/2018, 20:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan berhasil menjaga kualitas kredit pada kuartal III 2018. Ini terlihat dari rasio gross non-performing loan (NPL) atau kredit bermasalahnya yang relatif rendah, yakni 3,01 persen senilai Rp 23,5 triliun.

Sementara pada September 2017, rasio NPL-nya sebesar 3,75 persen. Rasio kredit bermasalah kuartal III 2018 merupakan yang terendah sejak kuartal I 2016 sebesar 3,18 persen atau senilai Rp 18,3 triliun.

Di sisi lain, biaya operasional berhasil ditekan dan hanya tumbuh single digit karena efisiensi yang dilakukan.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto mengatakan, ketatnya persaingan dan kebijakan suku bunga oleh regulator menuntut perseroan melakukan perbaikan signifikan, baik dari sisi pengelolaan aset produktif maupun penajaman fokus bisnis.

"Penurunan rasio NPL terutama didorong keberhasilan perseroan dalam melakukan restrukturisasi secara berkelanjutan," ujar Sulaiman di Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Di samping itu, Bank Mandiri terus memantau potensi bisnis debitur secara ketat sehingga membantu debitur memenuhi kewajibannya. Untuk rasio net NPL kuartal III 2018 0,94 persen, lebih kecil dari September 2018 sebesar 1,04 persen.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan menambahkan, rasio keuangan utama Bank Mandiri saat ini terus membaik. Per September 2018, total aset yang dimiliki sebanyak Rp 1,2 triliun, tumbuh 8,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,078 triliun.

Selain itu, total dana pihak ketiga juga tumbuh 9,2 persen sebesar Rp 831 triliun.

Bank Mandiri juga mendorong pertumbuhan dengan memperkuat struktur pendanaan melalui peningkatan dana murah, menjaga pertumbuhan biaya operasional, serta penyaluran kredit yang lebih prudent di segmen wholesale dan ritel.

"Di kuartal III, dana murah Bank Mandiri tumbuh 8,8 persen mencapai Rp 535,8 triliun dengan rasio dana murah terhadap total DPK tercatat sebesar 64,46 persen," kata Panji.

Pertumbuhan tersebut ditopang peningkatan tabungan sebesar Rp 23,8 triliun menjadi Rp 331,6 triliun, dan kenaikan giro sebesar Rp 19,4 triliun menjadi Rp 204,2 triliun. Sedangkan biaya dana Bank Mandiri non-konsolidasi juga berhasil diturunkan menjadi 2,5 persen dari posisi akhir September tahun lalu yang mencapai 2,79 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com