Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik, Pembayaran Bunga Utang Tahun Depan Capai Rp 275,9 Triliun

Kompas.com - 22/10/2018, 06:09 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembiayaan bunga utang pemerintah semakin besar. Dalam postur sementara Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019, pembiayaan bunga utang di tahun mendatang meningkat menjadi Rp 275,9 triliun dibandingkan APBN 2018 yang sebesar Rp 238,61 triliun.

Direktur Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Scenaider Siahaan mengatakan, kenaikan bunga di tahun mendatang dikarenakan adanya kenaikan utang, depresiasi kurs rupiah dan kenaikan bunga referensi rate.

"Kita akan tetap bayar bunga dengan tepat waktu dan tepat jumlah," ujar Scenaider kepada Kontan.co.id, Jumat (19/10/2018).

Hingga 30 September 2018, pembayaran bunga utang sudah mencapai 82,91 persen atau Rp 197,84 triliun dari APBN 2018. Angka ini meningkat sebesar 14,05 persen dari pembiayaan bunga utang tahun lalu.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Pengelolaan Utang Makin Baik, Ini Alasannya

Scenaider mengungkap, untuk mengelola bunga utang, pemerintah akan mengutamakan pendanaan dari rupiah dan valuta asing dijadikan sebagai pelengkap.

"Kita juga akan mencoba memaksimalkan dana investor domestik," tambah Scenaider.

Hingga September 2018, total utang pemerintah pun sudah mencapai Rp 4.416,37 triliun. Komposisi utang pemerintah adalah pinjaman sebesar Rp 823,11 triliun dan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 3.593,26 triliun. Total utang tahun 2018 meningkat dari total utang tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3.866,45 triliun.

Terkait pembiayaan utang, tahun ini pembiayaan utang sebesar Rp 399,2 triliun, dengan pembiayaan utang sudah mencapai Rp 304,94 triliun atau mencapai 76,4 persen dari APBN 2018.

Pembiayaan utang dalam porstur RAPBN di tahun mendatang sebesar Rp 359,4 triliun. (Lidya Yuniartha)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kian membengkak, pembiayaan bunga utang tahun depan capai Rp 275,9 triliun


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com