Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Nominal Defisit APBN Sering Dijadikan Wacana dalam Politik...

Kompas.com - 23/10/2018, 11:26 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan nominal defisit APBN yang menggambarkan kinerja APBN dan Kementerian Keuangan sering dijadikan bahan sejumlah pihak melakukan manuver politik.

Bahkan, isu yang diembuskan tidak berdasarkan cara membaca data secara benar dan tepat, yakni dengan menonjolkan hanya dari sisi nominal yang makin besar.

"Nominal defisit sering dijadikan wacana dalam politik yang digambarkan dan dibandingkan sesama nominal. Ya tentu saja kalau GDP-nya bagus, kalau lebih besar, nominalnya jadi lebih besar," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers 4 Tahun Pencapaian Pemerintah Jokowi-JK di Kementerian Sekretariat Negara, Selasa (23/10/2018).

Sri Mulyani menjelaskan, berdasarkan pedoman umum melihat defisit APBN di seluruh negara, harus dibandingkan rasionya dalam persentase terhadap GDP atau Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut.

Baca juga: Sri Mulyani: Nilai Barang Milik Negara Capai Rp 5.000 Triliun Lebih

Hal itu dikarenakan PDB suatu negara bisa berubah, sehingga untuk melihat berapa defisit APBN secara pasti, maka perlu dibandingkan dengan PDB.

"Ini bukan kami berkelit, tapi di semua negara dalam membuat penilaian terhadap defisit APBN, biasanya dibandingkan dengan GDP-nya," tutur Sri Mulyani.

Dari data terakhir yang dirilis Kementerian Keuangan, defisit APBN hingga akhir September 2018 tercatat sebesar Rp 200,2 triliun. Nominal itu didapat dari selisih antara total pendapatan negara sebesar Rp 1.312,3 triliun dengan total belanja negara sebesar Rp 1.512,6 triliun untuk periode tersebut.

Nominal defisit APBN pada September 2018 sebesar 1,35 persen terhadap PDB. Untuk keseluruhan tahun 2018, pemerintah menargetkan defisit APBN bisa mendekati 2,1 persen bahkan 2 persen terhadap PDB.

"Tahun 2019, untuk pertama kalinya, (defisit APBN) akan didesain di bawah 2 persen, yakni 1,8 persen," ujar Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com