Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Devisa dari Pariwisata Ditargetkan 20 Miliar Dollar AS pada 2019

Kompas.com - 23/10/2018, 12:07 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya optimistis Indonesia bisa menyumbangkan devisa terbesar bagi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

Tahun 2017, devisa yang diperoleh dari sektor pariwisata sebesar 15,2 miliar dollar AS atau tumbuh 12 persen dari capaian 2016. Tahun ini, Arief menargetkan devisa yang didapat dari pariwisata sebesar 17 miliar dollar AS.

"Sehingga tahun 2019 kita targetkan devisa 20 miliar dollar AS," ujar Arief dalam diskusi di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Saat ini, pariwisata menyumbang devisa nasional nomor empat terbesar setelah industri kelapa sawit (CPO), migas, dan batu bara.

"Ketika sudah mencapai 20 miliar dollar AS, kita harapkan pariwisata menghasilkan devisa terbesar di Indonesia," kata Arief.

Sektor pariwisata diharapkan menjadi motor pembangunan nasional di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pada 2017, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat nomor 9 di dunia.

Sementara itu, Indonesia menempati urutan ketiga se-Asia dan peringkat pertama di Asia Tenggara untuk pertumbuhan pariwisata tertinggi.

Pertumbuhan pariwisata Indonesia Januari-Desember 2017 mencapai 22 persen. Angka pertumbuhan ini di atas rata-rata pertumbuhan pariwisata dunia yang mencapai 6,4 persen dan pertumbuhan ASEAN 7 persen.

Hal lain yang menambahkan optimisme pertumbuhan pariwisata yakni jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang terus melejit dari tahun 2015 sebanyak 9,7 juta, hingga 2017 sebanyak 14 juta. Sementara hingga Agustus 2018, jumlah turis asing sudah mencapai 10,58 juta dari target 17 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com