Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tantangan yang Dihadapi Industri Perbankan ke Depan

Kompas.com - 24/10/2018, 07:30 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri perbankan punya beberapa tantangan yang mesti dihapi industri ini ke depan dalam hal pengetatan likuiditas.

Senior Economist Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero mengatakan, salah satunya adalah penerapan standar Basel III yang akan diterapkan pada tahun 2019 mendatang.

“Pertama penerapan Basel 3, perbankan harus memperbaiki pendanaan mereka,” ujar Poltak di Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Kemudian, perbankan pun mesti lebih selektif terhadap pendanaan agar tidak menggangu permodalan. Di mana tren pendanaan saat ini cenderung kepada tenor jangka pendek.

Perbankan harus perbaiki management untuk salurkan pendanaan ke tenor jangka panjang,” tutur Poltak.

Tak hanya itu, perbankan juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi pasar bebas ASEAN yang sudah ada di depan mata. Bank-bank nasional harus memperbaiki dan meningkatkan kinerja, terutama dari sisi struktur pendanaan agar mampu bersaing.

Selain itu, tantangan ketiga ada kompetisi pada iklim margin bunga bersih (net interest margin/NIM).

“Penurunan NIM masih menjadi tantangan, namun saat ini NIM Indonesia masih tertinggi di dunia. Karena NIM Indonesia 5,5 persen sementara Filipina 3 persen, dan Singapura 1,8 persen jadi kalau ini pasar terbuka 2020 maka derajat penyusutan NIM semakin besar di negara,” tutur Poltak.

Selain itu, Poltak juga menyebutkan soal tantangan pengembangan fee based income, disrupsi, dan efisiensi biaya.

“Ke depannya juga ada tantangan fee based income, agar modal bisa cukup. Kita juga berhadapan dengan disrupsi dan efisiensi biaya,” ujar Poltak.

Terakhir adalah bagaimana menggaet nasabah tidak melalui cara tradisional, melainkan lewat digital.

“Kredit perbankan, betul akan masih akan tumbuh, tapi tidak melalui jalur tradisional. Masalahnya, bagaimana melayani nasabah contohnya pekerja yang pergi pagi dan pulang sore. Ke depan adalah (adanya) financial technologi,” tandas Poltak.

Dilihat dari posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) bank umum secara industri pada Juli 2018 mengalami peningkatan menjadi 93,11 persen dibanding LDR di bulan sebelumnya yang sebesar 92,13 persen.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai, kondisi LDR perbankan yang terus mengalami peningkatan tersebut telah mendorong risiko pengetatan likuiditas ikut meningkat di tengah tren kenaikan suku bunga simpanan dan membaiknya penyaluran kredit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com