Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BukaLapak Targetkan Transaksi BukaCicilan Rp 50 Miliar

Kompas.com - 24/10/2018, 14:57 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga akhir tahun, BukaLapak menargetkan nilai transaksi dengan fitur terbaru mereka BukaCicilan mencapai Rp 50 miliar.

Adapun saat ini, sejak dioperasikan pada Agustus lalu, total nilai transaksi melalui fitur hasil kerja sama dengan fintech peer to peer lending Akulaku ini mencapai Rp 10 miliar.

"Kita targetkan sampai akhir tahun bisa berkembang lima kali lipat, kalau dari Agustus sudah Rp 10 miliar. Tapi itu minimal banget, kita yakin sepertinya bakal lebih dari itu," ujar Head of Payment and Financial Services Bukalapak Destya Danang Pradityo saat memberikan penjelasan kepada awak media di kantornya, Rabu (24/10/2018).

Lebih lanjut Destya menjelaskan, event tahunan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang berlangsung setiap tanggal 12 Desember dapat mendorong nilai transaksi melalui BukaCicilan hingga sepuluh kali lipat.

Adapun Direktur Akulaku Finance Indonesia Syeki Liang menjelaskan, setelah diluncurkan pada Agustus lalu, jumlah akun yang mengajukan cicilan melalui BukaCicilan mencapai 1.000 akun per hari. Sehingga diharapkan setelah peluncuran resmi jumlah tersebut bisa meningkat menjadi 3000 akun perhari.

"Saat ini, pengaju BukaCicilan sudah mencapai 1.000 tiap hari, dan dengan promosi kita bisa capai 3000 tiap hari dan ke depan dengan kita mempercepat proses pengajuan dan risk assesement bisa lebih banyak applicant lagi," ujar Syeki.

Sebagai informasi, saat ini Bukalapak menargetkan nilai transaksi atau gross merchandise value (GMV) minimal Rp 4 triliun untuk bisa melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) .

Pasalnya, investor Bukalapak, yakni PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) menargetkan GMV dapat mencapai 4 miliar dollar AS atau setara Rp 56 triliun. Oleh karena itu, Bukalapak terus menggandeng berbagai pihak untuk mempermudah proses transaksi sekaligus menggaet pasar baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com