Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Beras Surplus Tapi Masih Impor, Ini Kata Bulog

Kompas.com - 24/10/2018, 17:27 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan persediaan beras selama 2018 mencatatkan surplus 2,85 juta ton.

Hasil tersebut didapat melihat hasil luas panen padi hingga akhir tahun sebesar 10,9 juta hektar dengan produksi padi sebesar 56,54 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

Jika dikonversikan menjadi beras, maka setara dengan 28,47 juta ton beras. Sementara konsumsi beras di Indonesia dari Januari hingga Desember 2018 diperkirakan 29,57 juta ton. Angkanya lebih rendah daripada produksi beras yang telah dikonversi.

Hal ini menandakan penyerapan beras di dalam negeri masih besar. Namun, dengan surplus tersebut, muncul pertanyaan untuk apa pemerintah masih melakukan impor beras.

Direktur Pengadaan Perum Badan Urusan Logistik Bachtiar mengatakan, soal impor telah ditetapkan pemerintah dalam rapat koordinasi terbatas. Meski surplus, Indonesia tetap butuh pasokan beras dari luar negeri sebagai cadangan.

Hal ini disebabkan tak setiap bulan terdapat panen raya.

"Impor ini untuk untuk mengantisipasi kalau ada bencana, el nino, kekeringan, gagal panen, kan kita ada stok. Kalau sekarang sih cukup," ujar Bachtiar di kantor BPS, Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Selain itu, penyerapan 1,5 juta ton beras tak semuanya disalurkan untuk Bulog, tapi juga terbagi ke rumah tangga produksi, rumah tangga konsumsi, hingga hotel dan restoran. Belum lagi stok beras untuk bantuan sosial rastra dan subsidi.

Saat ini yang baru diserap Bulog hanya sekitar 800.000 ton beras. Jika ditambah dengan beras premium maka stoknya mendekati satu juta ton.

"Dengan pengadaan luar negeri yang sekarang masuk, kurang lebih stok Bulog di atas 2,5 juta ton, hampir 2,7 juta," kata Bachtiar.

Lagipula, impor 1,81 juta ton itu tidak sekaligus masuk Indonesia. Bachtiar mengatakan, beras diimpor secara bertahap menyesuaikan kebutuhan. Jika stok masih berlebih seperti saat ini, maka impor ditahan dulu.

Agar penyerapan lebih baik, kata Bachtiar, Bulog akan mempelajari strategi yang harus dilakukan. Sebab, panen raya di satu wilayah dan wilayah lain berbeda. Volume panennhya pun juga berbeda.

Umumnya, panen raya di wilayah Jawa terjadi pada Februari. Dari sana, bisa diserap hingga 300 juta ton Gabah Kering Giling. Namun, tak sepenihnya bisa diserap Bulog karena memiliki kriteria tertentu. Salah satunya, harganya tak lebih mahal dari Rp 8.030.

"Juga kalau ada operasi pasar, ya kita harus ada stoknya untuk guyur supaya masyarakat tetap bisa beli beras di kisaran Rp 8.500 untuk beras medium," kata Bachtiar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com