Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Era Digital, Bank Mandiri Bakal Banyak Terima Karyawan Bidang IT

Kompas.com - 27/10/2018, 18:07 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tak bisa menampik akan mengurangi jumlah karyawan di beberapa sektor tertentu. Hal ini terjadi karena dunia perbankan kian masif berdigital.

Direktur Kepatuhan dan Human Capital Bank Mandiri Agus Dwi Handaya mengatakan, mayoritas posisi yang kiranya akan digeser antara lain yang bersifat operasi serta administratif.

"Kebanyakan, pekerjaan pertama yang bakal kena itu di bidang operation yang sifatnya standar. Nanti pelan-pelan mungkin beralih ke yang sifatnya pelayanan standar. Nanti kita bayangkan kalau semua sudah ada ATM dan CDM," papar Agus di Plaza Mandiri Jakarta, Jumat (26/10/2018).

Namun, kehadiran teknologi yang mendukung perbankan akan turut membuka lapangan pekerjaan baru yang selama ini justru sedikit dianaktirikan oleh industri ini.

“Akan banyak terbuka kesempatan untuk skill baru yang selama ini di perbankan belum terbayangkan. Misal security untuk sistem," jelas Agus.

Dia menyebutkan, perseroan akan banyak butuh tenaga programmer yang sebelumnya tidak populer di kalangan perbankan. Selain itu, dibutuhkan juga tenaga ahli yang berfungsi menguji coba kekuatan firewall milik perusahaan.

"Jadi di sisi lain terjadi reduksi dari operasional yang standar dan rutin,” jelas dia.

Selain bidang IT, Agus juga menyebutkan masih memerlukan banyak tenaga pemasar sekalipun akan memasuki era digital banking. Sebab, perseroan terus melakukan ekspansi dan masih membutuhkan tenaga untuk pemasarannya.

"Tapi yang sifatnya personal seperti selling, itu kayaknya butuh waktu lebih lama lagi untuk tergantikan dengan digitalisasi bank," ujar Agus.

Namun, sales atau tenaga pemasar yang dibutuhkan Bank Mandiri lebih kepada bidang yang lebih spesifik.

"Sales-nya sekarang kita butuh bukannya yang sifatnya general, tapi juga sales yang sifatnya lebih spesifik, lebih complicated," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Whats New
BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

Whats New
Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com