Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Besar Kontribusi Indonesia terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dunia?

Kompas.com - 02/11/2018, 14:34 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

NEW YORK, KOMPAS.com - Berdasarkan data peroyeksi pertumbuhan ekonomi yang baru-baru saja di rilis belakangan ini, pertumbuhan ekonomi global pada kisaran tahun 2018 hingga tahun 2020 akan mencapai 3,7 persen sebelum akhirnya akan tumbuh melambat menjadi 3,6 persen di kisaran 2021 hingga 2023, dan PDB global akan menembus angka 100 triliun dollar AS di kisaran tahun 2022.

Berdasarkan data yang diolah dari proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF), Bloomberg membedah dari mana sumber pertumbuhan ekonomi global tersebut berasal dan membaginya menjadi 20 besar negara dengan kontribusi terbesar.

Lalau di mana posisi Indonesia?

Pada rentang tahun 2018 hingga 2019, Indonesia berkontribusi sebesar 3,3 persen terhadap pertumbuhan ekonomi dunia. Indonesia berada di posisi ke empat setelah China yang berkontribusi sebesar 27,2 persen, India sebesar 12,9 persen, dan Amerika Serikat sebesar 12,3 persen.

Baca juga: Skor Kemudahan Berusaha RI Naik, Mengapa Peringkatnya Turun?

Bloomberg menjelaskan, meskipun pertumbuhan ekonomi China diproyeksi akan terus melambat, bahkan lebih lambat dari Amerika Serikat di tahun 2040, namun China masih menjadi kontributor terbesar pertumbuhan PDB dunia.

Berdasarkan data OECD, kontribusi China terhadap pertumbuhan ekonomi dunia akan meningkat dari 27,2 persen menjadi 28,4 persen pada tahun 2023.

Adapun porsi kontribusi Amerika Serikat terhadap pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 justru akan susut jadi 8,5 persen. Adapun kontribusi Indonesia terhadap pertumbuhan PDB dunia akan meningkat tipis menjadi 3,3 persen di tahun 2023. Sementara India menjadi 15,9 persen.

Amerika Serikat tidak lagi menjadi satu-satunya negara yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru seperti Iran, Turki, Indonesia, dan Bangladesh. Adapun kontribusi terhadap PDB dunia negara-negara yang tergabung di dalam G7 seperti Jepang, Jerman, Italia, dan Kanada akan semakin berkurang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com