JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebab jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 masih menjadi teka-teki. Kemungkinan, penyebabnya baru diketahui setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi.
Sambil menunggu investasi dan proses evakuasi korban, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil sejumlah langkah.
Hal itu dilakukan demi memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan.
Inspeksi B737 Max 8
Selasa (29/10/2018), sehari pasca pesawat Lion Air PK-LQP jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melayangkan surat inspeksi pesawat Boeing 737 Max 8 kepada Lion Air dan Garuda Indonesia.
Boeing 737 Max 8 merupakan jenis pesawat yang sama dengan pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang.
Hingga saat ini ada 11 pesawat B737 Max 8 yang beroperasi di Indonesia. Sebanyak 10 dioperasikan oleh Lion Air dan sisanya 1 pesawat dioperasikan oleh Garuda Indonesia.
Inspeksi B737 Max 8 dinilai penting karena sebelum hilang kontak dan dinyatakan jatuh, pilot Lion Air PK-LQP sempat meminta kembali ke landasan 3 menit setelah lepas landas.
Baca juga: Kemenhub Lakukan Audit Khusus terhadap Lion Air
Menurut Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, permintaan pilot untuk kembali ke landasan biasanya disebabkan karena adanya masalah mesin pesawat.
Namun namun menjadi tanda tanya besar karena pesawat Lion Air PK-LQP merupakan jenis pesawat B737 Max 8 yang sangat baru, yakni baru beroperasi 2 bulan.
Sabtu (3/11/2018), lima hari pasca perintah Menhub, pelaksana tugas Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, M. Pramintohadi Sukarno melaporkan hasil inspeksi khusus terhadap pesawat B737 Max 8.
"Kami sampaikan hasil inspeksinya adalah memenuhi standar kelaikudaraan. Sementara demikian," kata dia.
Pramintohadi tak menyebut pasti inspeksi khusus seperti apa yang dilakukan oleh Kemenhub. Namun, ia mengatakan inspeksi meliputi pemeriksaan, pengawasan, dan ramp check.
Ia mengatakan, inspeksi khusus itu dilakukan di sejumlah bandara, yakni Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu Medan, Bandara Ngurah Rai Denpasar, dan Bandara Sam Ratulangi Manado.
Audit Spesial Lion Air