Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bijaksana dalam Belanja, Ini Tips dari YLKI

Kompas.com - 11/11/2018, 15:45 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengimbau agar masyarakat Indonesia tetap bijaksana dalam menghadapi rangkaian pesta belanja akhir tahun. Apalagi, saat ini semakin banyak pemain yang berlomba-lomba menggelar diskon paling besar.

Pengurus Harian YLKI Sularsih mengatakan, ketika ingin membeli barang dalam gelaran pesta diskon yang diselenggarakan berbagai e-commerce maupun marketplace di Indonesia, konsumen diharap memperhatikan sejumlah aspek.

"Perhatikan kondisi barang dan baca spesifikasinya. Karena kita tidak melihat barangnya langsung, hanya lewat foto. Perhatikan spesifikasi terutama barang fashion dan elektronik karena yang paling banyak (masalah)," jelas Sularsih kepada Kompas.com, Sabtu (10/11/2018).

Sularsih menambahkan, jika membeli barang elektronik maka perlu juga dilihat distributor atau merchant di marketplace tersebut.

"Kalau (barang) elektronik perhatikan juga distributornya. Marketplace kan hanya etalase istilahnya. Kadang penjual menawarkan harga murah itu karena bukan paket bawaan aslinya, makanya ini perlu ditanyakan dulu," jelas dia.

Kemudian, konsumen diminta membaca dan memahami ketentuan dan cara pembayarannya. Hal ini menghindari akan adanya aturan yang justru akan merugikan konsumen.

"Pastikan bahwa cara pembayaran dan terms and conditions (syarat dan ketentuan)-nya. Jangan sampai barang tersebut didiskon karena mesti menggunakan pembayaran yang seperti apa," papar Sularsih.

Selain itu, yang tak boleh luput adalah bagaimana marketplace atau e-commerce ini berinteraksi dalam menyelesaikan dan menanggapi masalah dari pelanggannnya. Jika berbelanja di marketplace, maka lihat pula merchantnya.

Hal ini bisa dilihat dari riwayat komentar yang ditinggalkan oleh pelanggannya terdahulu.

Sularsih juga mengimbau,agar konsumen tidak tergiur dan mudah tertipu dengan pesan-pesan yang dikirimkan via aplikasi perpesanan mengenai promo-promo tertentu. E-commerce dan marketplace biasanya memberikan pemberitahuan resminya lewat website atau e-mail pribadi konsumen.

"Ketika membeli suatu produk, konsumen itu mendapatkan informasinya dari aplikasi pesan. Diimbau untuk tidak membuka link yang diberikan, karena marketplace biasanya tidak melakukan komunikasi melalui aplikasi perpesanan, tetapi melalui email. Hal ini yang banyak terjadi penipuan dalam belanja online," jelas dia.

Konsumen juga tetap diimbau untuk waspada dengan segala kemungkinan yang terjadi, karena tidak menutup kemungkinan praktek penipuan bisa menyasar semua orang.

"Tidak menutup kemungkinan, karena prakteknya banyak yang menggunakan penipuan melalui cyber," tandas Sularsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com