Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga KPR Naik? Ini Jurus agar Cicilan Tidak Bikin Pusing

Kompas.com - 13/11/2018, 11:40 WIB
Erlangga Djumena

Editor

KOMPAS.com - Anda nasabah kredit pemilikan rumah (KPR) yang tengah dag dig dug melihat pergerakan bunga acuan?

Tren bunga tinggi yang dipicu oleh pelemahan rupiah menghadapi dollar AS beberapa waktu lalu, mau tidak mau akan mempengaruhi tingkat bunga pinjaman di bank.

Maklum, seiring kian naiknya bunga acuan, bank pun kian sengit berebut dana masyarakat
dengan menaikkan bunga simpanan. Sebagai konsekuensi kenaikan bunga simpanan, bunga pinjaman pun ikut naik supaya bank tetap mampu menjaga keuntungan bisnis mereka.

Nah, apabila Anda saat ini termasuk nasabah KPR yang sudah memasuki periode bunga mengambang atau floating rate, Anda menghadapi risiko kenaikan bunga KPR di tengah tren bunga tinggi seperti saat ini.

Baca juga: “Orang Miskin Itu Disiplin dalam Membayar Cicilannya...

Supaya kenaikan bunga KPR tidak membuat Anda pusing tujuh keliling, sebaiknya lakukan beberapa jurus berikut ini, seperti dikutip HaloMoney.co.id:

1. Berhemat

Salah satu cara mudah yang bisa langsung Anda terapkan agar beban cicilan KPR tidak
membuat kantong Anda bolong adalah, lakukan penghematan pengeluaran secara
terencana.

Anda bisa fokus menghemat pos-pos pengeluaran yang sifatnya sekunder atau
tersier. Misalnya, memangkas biaya hiburan, biaya makan di luar, biaya langganan TV kabel,
dan sebagainya.

Pos anggaran makan di luar, misalnya, bisa Anda kurangi dari semula setiap pekan menjadi
satu bulan sekali saja. Biaya langganan TV kabel juga bisa coba Anda turunkan dengan
mencari paket lebih murah.

Bagaimana dengan biaya-biaya pos primer seperti makan dan pakaian?

Menghemat biaya dapur dapat Anda tempuh dengan memaksakan diri memasak setiap hari untuk bekal makan saat di kantor. Cara ini bisa menghemat cukup banyak ketimbang terus menerus makan siang dengan membeli makan di luar kantor.

2. Cari penghasilan sampingan

Cicilan KPR makin mahal, tetapi penghasilan tetap? Saat upaya penghematan biaya hidup
sudah dilakukan tetapi beban cicilan masih saja berat, mungkin sudah waktunya Anda
bergerak lebih aktif mencari penghasilan tambahan.

Di era internet seperti saat ini, ada banyak peluang menambah penghasilan yang bisa Anda lakukan tanpa harus merogoh modal terlalu besar.

Misalnya, dengan menjajaki untung sebagai droshipper, reseller produk online, mencari
tambahan penghasilan dengan menjual makanan ringan, atau bisa juga Anda
memanfaatkan kendaraan pribadi untuk menjadi driver online.

Tidak harus Anda yang terjun langsung, kok. Mobil atau sepeda motor yang menganggur di rumah bisa Anda optimalkan dengan mengajak kerjasama kerabat sebagai driver online.

3. Hentikan utang konsumtif

Idealnya, keuangan yang sehat hanya menanggung beban cicilan maksimal sebesar 35 persen dari total pendapatan rutin. Jadi, saat Anda berpenghasilan rutin sebesar Rp10 juta per bulan,
maka beban cicilan utang per bulan yang boleh Anda tanggung hanyalah sebesar Rp 3,5 juta
saja.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com