Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nanti Kalau Bicara Produk RI yang Mendunia Tak Hanya Mi Instan..."

Kompas.com - 15/11/2018, 06:07 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangungan Nasional (PPN) Bambang Brojonegoro meminta agar merek produk perikanan Indonesia diperkuat.

Hal ini dinilai oleh Bambang sangat penting agar produk perikanan Indonesia bisa lebih dikenal oleh dunia.

"Jadi kalau nanti bicara produk Indonesia yang mendunia itu tidak hanya mi instan," ujarnya dalam sambutan diacara diskusi Sumbang Pemikiran Kadin dalam RPJMN 2020-2024 di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (14/11/2018).

"Atau tidak hanya kopi, atau biskuit, tetapi nanti juga produk perikanan," sambung mantan Menteri Keuangan itu.

Baca juga: Mi Instan Jadi Candu Dunia, Indonesia Nomor 2 Pengonsumsi Tertinggi

Bambang menyebutkan salah satu contoh merek yang sudah sangat melekat bagi warga dunia yakni Coca Cola. Ia berharap produk perikanan RI bisa seperti merek Coca Cola.

Selain memandang perlunya mendorong brand produk perikanan kuat di dunia, Bambang juga menilai perlunya mempertimbangkan kembali produk unggulan RI yang jaya di masa lalu.

"Contohnya saya ingat waktu tahun 90'an kalau enggak salah, RI adalah eksportir udang terbesar di dunia. Itu pernah terjadi ya tetapi karena sesuatu kemudian status itu tidak terdengar lagi atau sayup-sayup," kata dia.

"Artinya memang daya saing kita di budidaya udang menurun sehingga udang kita tidak mendominasi dunia. Padahal kalau udang kita mendominasi dunia, ekspor pasti naik jadi membantu transaksi berjalan," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com