Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oktober 2018, Ekspor Perhiasan dan Permata jadi Andalan

Kompas.com - 15/11/2018, 16:42 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Subsektor perhiasan dan permata mengalami pertumbuhan nilai paling besar untuk ekspor Oktober 2018. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), subsektor tersebut tumbuh sebesar 82,24 persen dengan nilai 294,1 juta dollar AS.

"Oktober ini, ekspor mana yang paling banyak meningkat yaitu perhiasan dan permata," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Peran perhiasan dan permata untuk ekspor 2018 termasuk tiga komoditas terbesar, yakni 3,59 persen. Perhiasan dan permata diekspor paling banyak ke Singapura, Swiss, dan Korea Selatan.

Sedangkan subsektor yang mengalami penurunan terbesar pada Oktober 2018 adalah bijih, kerak, dan abu logam, yakni turun 42,03 persen atau minus 119,4 juta dollar AS.

Golongan barang terbesar kedua yang diekspor adalah bahan bakar mineral senilai 190,6 juta dollar AS atau tumbuh 9,71 persen. Komoditas tersbeut utamanya diekspor ke China, India, dan Jepang.

Disusul dengan alas kaki senilai 104,3 juta dollar AS atau tumbuh 28,48 persen yang dikirim ke China dan Amerika Serikat.

Ekspor kendaraan dan bagiannya juga tumbuh cukup baik, yakni 14,18 persen senilai 92,5 persen.

"Secara keseluruhan ekspor ke China masih meningkat, masih bagus. Ke Swiss juga masih bagus, ke Singapura juga masih bertambah," kata Suhariyanto.

Diketahui, nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2018 mencapai 15,8 miliar dollar AS atau meningkat 5,87 persen dibandingkan September 2018. Sementara dibandingkan dengan Oktober 2017, pertumbuhannya sebesar 3,59 persen.

Adapun nilai ekspor Januari-Oktober 2018 sebesar 150,88 miliar dollar AS atau meningkat 8,84 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Meski tumbuh cukup baik, angka impor tumbuh jauh lebih pesat, yakni 17,62 miliar dollar AS atau tumbuh 20,6 persen dibandingkan bulan lalu.

Bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pertumbuhannya 23,66 persen. Lagi-lagi, neraca perdagangan mengalami defisit sebesar 1,82 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com