Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Gelontorkan Rp 5,2 Triliun untuk Pengembangan Teknologi

Kompas.com - 15/11/2018, 19:42 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja menyatakan, biaya yang harus dikeluarkan perbankan untuk mengembangkan teknologi finansial (financial technology) tidaklah murah. Jahja menjelaskan, BCA sendiri telah menganggarkan Rp 5,2 triliun di tahun 2019 mendatang untuk meningkatkan kualitas teknologi informasi.

"Kita spend Rp 5,2 triliun tahun depan untuk IT. Itu untuk menambah jaringan yang adam transformasion, dan dari segi legal aspect buat complience dan security," ujar Jahja di sela acara International Banking Expo (IBEX) 2018 di Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Lebih lanjut Jahja merinci, dari Rp 5,2 triliun tersebut, sebesar Rp 1,8 triliun akan digunkan untuk pemeliharan program-program yang sudah berjalan. Sementara sebesar Rp 1,7 triliun untuk pengembangan, dan sisanya untuk melakukan transformasi atau meluncurkan produk-produk baru, seperti transfer antar nasabah via QR code yang baru-baru ini diluncurkan oleh BCA.

Jahja pun menekankan, dana atau biaya menjadi salah satu kunci untuk bisa berkompetisi dengan cepatnya perubahan industri keuangan akibat teknologi.

Baca juga: Bos BCA : BI Belum Perlu Naikkan Suku Bunga Acuan Bulan Ini

"Transformation itu kan budget harus cukup besar, ada juga aspek lain seperti aspek legal, komplain, risiko, juga yang terutama keamanan sistem," jelas Jahja.

Di sisi lain, Jahja juga menjelaskan investasi terpenting lainnya adalah dari segi sumber daya manusia. Sebab, saat ini, ongkos yang dibutuhkan untuk investasi dari segi SDM juga tak murah. Di tambah lagi, tidak banyak dari milenial yang berminal untuk bekerja di sektor perbankan.

"Kita mengadakan data challenge untuk orang-orang yang data scientist dan banyak dari merkea yang punya inisati. Mereka inilah yang susah dicari dan susah di-hire oleh bank. Apalagi kalau bank tidak bisa menyediakan lingkungan yang welcome dengan milenial," ujar Jahja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com