Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembunuhan Khashoggi Bikin Investor Takut

Kompas.com - 22/11/2018, 11:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN

 

DUBAI, KOMPAS.com - Kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi yang diduga melibatkan putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berdampak pada perekonomian negara tersebut. Ini terlihat dari peningkatan kekhawatiran investor.

Dikutip dari CNN Business, Kamis (22/11/2018), kekhawatiran tersebut sudah terlihat sejak bulan lalu. Kala itu, para investor dan eksekutif global memilih untuk tidak hadir pada acara investasi di Riyadh pasca pembunuhan Khashoggi di Kedutaan Besar Arab Saudi di Turki.

Pasar saham Arab Saudi pun terkena imbasnya. Padahal, sejak awal tahun ini, pasar saham Arab Saudi merupakan salah satu yang terbaik di antara negara-negara berkembang, terlihat dari banjirnya arus modal yang masuk.

Sejak awal tahun 2018, indeks saham Tadawul menguat 17 persen. Namun, indeks saat ini hanya menguat 4 persen setelah kasus yang menimpa Khashoggi mengemuka.

Pada akhir pekan lalu, indeks Tadawul bahkan anjlok 2 persen menyusul laporan media bahwa asesmen CIA mengimplikasikan keterlibatan MBS dalam pembunuhan Khashoggi.

Investasi asing di pasar modal pun berbalik dalam beberapa bulan terakhir. Menurut data MEFIC Capital, hampir 165 juta dollar AS dana asing ditarik dari emiten-emiten Arab Saudi pada September 2018 atau sebelum ada kasus pembunuhan Khashoggi. 

Data Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), investasi asing langsung di Arab Saudi anjlok ke level 1,4 miliar dollar AS pada tahun 2017. Ini merupakan level terendah dalam 14 tahun terakhir.

Investor domestik pun dikabarkan bakal melarikan modal mereka dari Arab Saudi. JP Morgan mengestimasikan bahwa investor domestik bakal mengalihkan dana senilai 90 miliar dollar AS keluar dari Arab Saudi pada tahun ini.

Angka tersebut meningkat dibandingkan angka tahun 2017, yakni 80 miliar dollar AS. JP Morgan pun mempoyeksikan arus modal keluar lebih banyak lagi pada tahun 2019.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com