Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Era Disrupsi Teknologi, Banyak Tantangan Pengembangan SDM Tenaga Kerja

Kompas.com - 26/11/2018, 12:12 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan dunia kepada disrupsi digital yang tidak dapat dihindari, ditambahkan akan dihadapinya Revolusi Industri 4.0 menuntut keterampilan bisnis dan cara kerja yang baru. Dimana salah satunya adalah bagaiman mengembangan sumber daya manusia (SDM) agar sesuai dengan tuntutan zaman.

SDM yang kreatif dan memiliki keterampilan yang mendalam yang saat ini diperlukan untuk memastikan keberlanjutan daya saing tenaga kerja nasional. Pengetahuan dan keterampilan yang tertanam dalam individu Indonesia adalah bibit unggul yang akan mendorong inovasi, produktivitas, dan pertumbuhan Bangsa.

Berangkat dari kesadaran akan hal tersebut, terwujudlah sebuah solidaritas nasional untuk bangsa yang bernama Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK).

GNIK adalah sebuah platform terbuka berskala nasional yang bertujuan untuk merangkul semua pemangku kepentingan yang terkait dengan pengembangan SDM seperti pemerintah, asosiasi pekerja, APINDO, KADIN, BNSP, Universitas, dan lain-lain untuk berkolaborasi dan bekerja sama untuk meningkatkan kapabilitas SDM dan mendorong daya saing tenaga kerja secara nasional.

Baca juga: Disrupsi Tak Hanya soal Ancaman, tapi Juga Peluang

Gerakan ini memiliki ruang lingkup dalam tiga hal, yaitu mempersiapkan kesiapan SDM Nasional pada sektor prioritas, mendorong kesiapan angkatan kerja nasional melalui Program Pemagangan Nasional, serta mendorong praktisi SDM sebagai mitra dan fasilitator dalam mengembangkan kapasitas SDM. Lebih jauh lagi, GNIK ini bertujuan untuk:

1. Memastikan keberlanjutan pengembangan sumber daya manusia Indonesia melalui sertifikasi untuk 2.000 Human Capital Profesional Indonesia pada 2019-2022.

2. Mendorong kesiapan angkatan kerja nasional melalui program Pemagangan Nasional untuk 400.000 Pencari Kerja pada 2019-2020

3. Mengundang Partisipasi nasional dalam membangun Daya Saing Nasional melalui Kongres Nasional Indonesia Kompeten.

4. Mempersiapkan kebutuhan dan kapabilitas Sumber Saya Manusia Nasional di sektor prioritas melalui Industry Transformation Strategy (ITS), Job Future Map (JFM), dan Manpower Plan (MP)

5. Memastikan keselarasan antara Kurikulum Nasional dengan SSKNI & KKNI

6. Menciptakan sinergi antara semua pemangku kepentingan yang terkait untuk bekerja sama mendorong daya saing Sumber Daya Manusia Nasional

Berdirinya GNIK ditandai dengan dilaksanakannya perumusan konsep gerakan yang diprakarsai oleh core team GNIK pada tanggal 10 Maret 2018. Selanjutnya, perumusan konsep gerakan tersebut dilanjutkan dengan penentuan landasan gerakan, visi dan misi, Nilai, dan sasaran Gerakan yang dilaksanakan pada tanggal 28 April 2018.

Seperti halnya organisasi lain, setelah nilai-nilai awal organisasi terbentuk, pada tanggal 5 Mei dan 1 Juni 2018 dirumuskanlah Roadmap, aktivitas, dan Struktur Organisasi dari gerakan ini. Seiring dengan hal tersebut, pada bulan-bulan berikutnya, GNIK memprakarsai beberapa aktivitas seperti Focused Group Discussion (FGD), Audiensi, dan Roadshow dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan dukungan serta menyosialisasikan gerakan ini.

Sebagai yang telah diagendakan dalam perumusan aktivitas GNIK sebelumnya, salah satu agenda yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 ini adalah Kongres Nasional yang bertemakan "Kongres Nasional Indonesia Kompeten: Transformasi Ketenagakerjaan Indonesia Menyongsong Era Industri 4.0" pada tanggal 21 November 2018 lalu di Hotel Bidakara.

Kongres ini juga menandai Kick-Off GNIK yang bertujuan untuk menyinergikan seluruh pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumberdaya manusia di Indonesia serta membangun komitmen dan langkah-langkah strategis untuk mengelevasi kompetensi sumberdaya manusia Indonesia.

Sebelum dilaksanakannya Kongres Nasional tersebut, sehari sebelumnya, pada tanggal 20 November 2018 di Pomelotel Jakarta, dilaksanakan Pra-Kongres yang beragendakan FG perumusan inisiatif GNIK ke depan. Diharapkan adanya Kongres Nasional Indonesia Kompeten ini, menandai kebangkitan dan pertumbuhan Tenaga Indonesia yang lebih kompeten untuk dapat bersaing di era industri masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com