Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Anda Cari Pembantu, Cari Sopir, Makin Lama Makin Susah..."

Kompas.com - 05/12/2018, 15:14 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pembangunan di sisi pasokan, terutama dari segi infrastuktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, bisa menekan angka urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota. Sehingga diharapkan, terjadi pemerataan ekonomi antara desa dengan kota.

"Kalau membangun dari supply side lebih mudah dikendalikan arus orangnya (dari desa ke kota) karena ada tawaran hidup di desa bisa lebih baik. Anda cari pembantu, cari sopir, makin lama makin susah. Lama-lama yang pergi keluar enggak banyak," sebut Darmin ketika memberikan paparan di acara Proyeksi Ekonomi Indonesia 2018 di Jakarta, Selasa (5/12/2018).

Darmin mengatakan, berkurangnya jumlah penduduk yang melakukan urbanisasi menjadi salah satu keunggulan dari pembangunan dari sisi suplai.

Menurut dia, infrastruktur yang minim menjadi salah satu faktor ketimpangan antara desa dan kota masih cukup tinggi. Masih banyak petani di daerah yang tidak memiliki posisi tawar menawar sehingga kesejahteraannya tak terjamin meski harga beras cukup mahal.

Baca juga: Cerita Menko Darmin Mau Didemo Pengusaha Tempe gara-gara DNI

"Angkutan barang dari desa itu umumnya dia tahu kalau petani enggak punya bargaining position. Kalau dibawa ke kabupaten, petani enggak tahu produknya jadi mahal sekali," ujar Darmin.

Dia pun mengajak pemerintah daerah untuk turut membangun saluran distribusi seperti pasar induk dan pasar pengumpul untuk mengimbangi pembangunan infrastuktur agar harga-harga bahan pangan lebih rasional.

"Kita itu parah banget logistiknya. Artinya setelah infrastuktur dibangun itu juga sudah harus meyakinkan Pemda untuk membangun pasar pengepul di kecamatan, kemudian juga kabupaten dan provinsi, bikin pasar induk atau apalah namanya yang bisa menampung agar harga lebih rasional itungannya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mata Uang Polandia Bukan Euro Meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro Meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com