Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Mentan Pastikan Akan Optimasi Lahan Rawa di Sumsel

Kompas.com - 07/12/2018, 14:00 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
 – Menteri Pertanian  (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan akan  segera mengoptimalisasi lahan sawah pasang surut di Desa Telang Rejo, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

"Saya sudah melihat potensi di sini. Kita nggak banyak pidato, jangan banyak diskusi, langsung kerja. Begitu ekskavator sampai, langsung kerja. Kalau hasilnya bagus dan cepat, kita kirim lagi,” ujar Amran saat mengunjungi lokasi optimasi lahan sawa pasar surut di desa tersebut, Kamis (6/12/2018).

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Menteri Amran menyampaikan, untuk mewujudkan itu Kementerian Pertanian (Kementan) sudah mengirim 20 ekskavator dari Jakarta. Alat berat senilai Rp 3 miliar per unit itu, diperkirakan akan tiba dalam 2 pekan ke depan.

"Ini akan besar-besaran, kami akan buat pertanian modern di sini. Tolong masyarakat kami titip alat ini, karena Banyuasin menjadi prioritas se-Indonesia. Ada dua selatan yang jadi prioritas, Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan,”  kata Amran.

Baca jugaDalam 3 Tahun ke Depan, Pemerintah Siap Kawal Optimalisasi Lahan Rawa

Mentan kemudian menugaskan Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Sumarjo Gatot Irianto untuk mengawasi proyek percontohan seluas 200.000 hektar (ha) di Kabupaten Banyuasin.

"Saya akan menginap di rumah Kepala Desa. Tolong Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumsel juga turun ke lapangan, saya saja menginap. Kami mau ini berhasil. Harus berhasil," tegas Gatot.

Pemerintah pusat memfasilitasi 

Untuk tahap awal, pemerintah pusat akan memfasilitasi proyek optimasi lahan rawa pasang surut dalam program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi). Sumarjo Gatot menyampaikan, dukungan pemerintah akan diberikan pada tahun pertama.

Setelah itu bertahap dikelola secara mandiri melalui mekanisme usaha bersama kelompok petani dan gabungan kelompok petani (poktan & gapoktan). Kemudian di tahun berikutnya terus bertransformasi menjadi korporasi.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meninjau lahan sawah pasang surut di Desa Telang Rejo, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (6/12/2018).
Dok. Humas Kementerian Pertanian RI Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meninjau lahan sawah pasang surut di Desa Telang Rejo, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (6/12/2018).
"Pengembangan usaha bersama poktan/gapoktan dengan skala 5000 ha ini adalah cikal bakal menjadi PT sehingga dikelola secara profesional,” ujar Gatot.

Adapun fasilitas yang diberikan di antaranya berupa ekskavator besar dan kecil, traktor roda empat, RMU (mesin penggiling padi), pompa air untuk irigasi, benih, pupuk, dan lain-lain.

Baca jugaPengelolaan Air Jadi Kunci Optimalisasi Lahan Rawa

"Pemerintah daerah tinggal siapkan sedikit saja. Bahan bakar untuk alsintan (alat mesin pertanian) dan alat berat, operator, dan listrik untuk menghidupkan pompa. Pompanya dari kami. Modalnya sedikit listrik, operator," tegas Gatot lagi.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru yang mendampingi Mentan meninjau ke Desa Telang Rejo menegaskan, program Serasi bisa menjadi solusi enekan angka kemiskinan di Provinsi Sumsel.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumsel, angka kemiskinan di provinsi ini 13,10 persen. Sementara itu, angka kemiskinan nasional hanya satu digit.

"Hari ini kami mendapatkan berkah luar biasa. Tapi ini menjadi sia-sia kalau tidak ada komitmen. Komitmen menjadi sia-sia kalau tidak ada ahli yang mengawal,” ujar Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com