Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Pangkas Tarif Impor Mobil Asal AS

Kompas.com - 17/12/2018, 08:39 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

HONG KONG, KOMPAS.com - China menyatakan akan secara mengurangi besaran tarif impor untuk mobil buatan Amerika Serikat. Hal ini sebagai salah satu upaya dalam rangka negosiasi perdagangan di antara kedua negara yang sedang berseteru tersebut.

Menteri Keuangan China seperti dilansir CNN  Jumat (17/12/2018), menyatakan, akan mengurangi tambahan tarif sebesar 25 persen untuk tiga bulan dimulai pada 1 Januari 2019 mendatang.

Dengan demikian tarif bea masuk produk mobil AS tinggal 15 persen, sama dengan bea masuk dari mobil buatan negara lain.

China juga menyatakan akan menunda tarif sebesar 5 persen untuk 67 macam suku cadang mobil lainnya.

Baca juga: Dibayangi Perang Dagang, Boeing Buka Pabrik Pesawat di China

Dalam keterangan tertulis, Kementerian Keuangan China menjelaskan, keputusan untuk menghilangkan tarif sebagai aksi konkret untuk membuat hubungan yang saling menguntungkan dalam perdagangan antara dua negara.

Sebelumnya China mengenakan tarif produk mobil buatan AS pada Juli lalu. Kemudian September giliran suku cadang mobil dari AS yang terkena. Kebijakan ini salah satu bentuk aksi saling balas tarif dalam perang dagang dengan AS.

Presiden Xi Jinping dan Presiden Donald Trump dalam pertemuan di Argentina beberapa waktu lalu, sepakat untuk sementara melakukam gencatam senjata sembari berupaya melakukan negosiasi langkah-langkah dalam 90 hari berikutnya.

Sebagai informasi,  nilai dari ekspor mobil AS ke China anjlok hingga 2,4 miliar dollar AS atau sebesar 30 persen, dalam sembilan bulan pertama tahun ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com