Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Minta "Marketplace" Sediakan Hari Khusus untuk Produk Indonesia

Kompas.com - 17/12/2018, 10:24 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto akan mengajak berbagai marketplace atau portal belanja daring di Indonesia untuk mengkampanyekan produk lokal selama sehari dalam satu minggu.

"Kita akan mengajak setiap marketplace setiap Jumat tolong yang ditayangkan dan diunggah untuk produk-produk lokal. Kita akan undang lagi setiap marketplace bersama dengan Pak Rudianta (Menteri Komunikasi dan Informatika/ Menteri Kominfo) dan Pak Triawan Munaf (Kepala Badan Ekonomi Kreatif/ Kepala Bekraf) untuk mengajak mereka," ujar Enggar di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (16/12/2018) malam.

Ia menyebut, untuk portal belanja daring utamanya pemain besar setiap Jumat itu diimbau untuk menampilkan produk-produk lokal.

"Setiap minggunya, setiap Jumat, terutama yang besar-besar tampilkanlah hanya produk-produk lokal, hanya produk-produk Indonesia," tutur Enggar.

Baca juga: Tergempur Produk Asing, Bagaimana Nasib Produk Lokal?

Enggar beralasan, kalau gerakan segera diinisiasi untuk mendorong agar produk lokal semakin berjaya.

"Sebab kalau bukan kita, akan sulit sekali. Dengan marketplace akan lebih cepat penjualannya. Kita tidak anti asing, kita boleh, mereka juga bangga dengan produk mereka, kita juga mesti bangga dengan produk kita sendiri," paparnya.

Minggu pagi, Enggar diketahui mengunjungi kawasan pasar Sarinah untuk mengkampanyekan cinta produk lokal.

"Kegiatan ini untuk merefleksikan dan mengingatkan kita semua bahwa kalau bukan kita siapa lagi yang mencintai produk Indonesia?" ujarnya.

Enggar mengatakan, harinya yang dibuka dan ditutup untuk mengkampanyekan produk lokal hasil karya anak bangsa adalah momen berkesan tersendiri.

"Tadi pagi, (digerakan) Aku Cinta Produk Indonesia diawali dengan jalan sehat, diakhiri dengan hal seperti ini. Ini hari yang bahagia buat saya," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com