Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Terakhir, BPKN Terima Lebih dari 500 Aduan Konsumen

Kompas.com - 17/12/2018, 15:37 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menyebutkan, ada 500 lebih pengaduan yang diterima sejak setahun terakhir. BPKN menerima laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan sebagai konsumen dari pihak lain.

"Kita menerima pengaduan 2017 mulai September sampai hari ini, jumlah yang kita terima lebih dari 500 pengaduan," kata Ketua BPKN Ardiansyah Parman di Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).

Adriansyah mengatakan, dari total aduan itu, sebanyak 127 laporan sudah selesaikan hingga pelapor atau konsumen mendapatkan hak sebagaimana mestinya. Secara keseluruhan jumlah aduan yang diterima BPKN lebih dominan pada sektor perumahan atau kredit kepemilikan rumah (KPR).

"Ke depan, kita lakukan langkah lebih aktif lagi agar kementerian lembaga atau pemerintah melakukan langkah antisipasi agar tidak banyak lagi terjadi kepada konsumen," tuturnya.

Baca juga: YLKI: Aduan Konsumen tentang E-Commerce dan Transportasi Online Masih Tinggi

Meskipun demikian, Adriansyah tidak merinci dan menjelaskan berapa banyak kasus yang merugikan konsumen sektor perumahan. Selain itu, masih terdapat kasus lainnya seperti transaksi e-commerce atau perdagangan elektronik.

Banyaknya laporan ini ditenggarai karena masih banyak masyarakat belum mendapatkan haknya. Ia menilai, selama ini masyarakat sangat cepat tergiur terkait penawaran murah dan cepat, salah satunya soal perumahan.

Baca juga: Dugaan Pelanggaran Fintech, Paling Banyak Aduan dari Jakarta

Mencermati situasi terkini, dia menilai regulasi tantang perlindungan konsumen di Indonesia sudah tidak begitu kuat dan fleksibel mengatasi masalah yang timbul. Sehingga dibutuhkan formula yang lebih baik dan jitu.

"Ketahanan perlindungan konsumen di Indonesia tidak lagi memadai untuk mengahadapi tantangan perlindungan konsumen saat ini dan masa depan. Situasinya sangat rawan dengan mencermati beberapa indikator," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com