Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun, OJK Malang Terima 328 Aduan Keuangan

Kompas.com - 22/12/2017, 12:43 WIB
Andi Hartik

Penulis

 MALANG, KOMPAS.com - Angka pengaduan terkait keuangan di wilayah Malang dan sekitarnya masih cukup tinggi. Sepanjang Tahun 2017, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang menerima sebanyak 328 aduan.

Terdiri dari 193 aduan secara langsung, 118 aduan melalui surat dan 17 aduan melalui sambungan telepon.

Kepala OJK Malang, Widodo mengatakan, aduan terbanyak terjadi pada sektor perbankan. Seperti kredit atau pembiayaan dan agunan. Selain itu juga pada sektor pembiayaan leasing.

Rata - rata, mereka yang melakukan pengaduan hanya karena salah paham. Ada persyaratan di antara kedua belah pihak yang tidak dipahami terlebih dahulu namun ditandatangani.

Baca juga : OJK: Peringkat Dinaikkan, Investor Makin Yakin Investasi di Indonesia

"Akhirnya begitu bermasalah, ngakunya dulu tidak dikasih tahu. Hal seperti ini yang banyak terjadi. Tidak dipahami apa yang ditandatangani," kata Widodo di Hotel Tugu, Kota Malang, Kamis (21/12/2017) malam.

Sementara itu, jumlah pengaduan tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pengaduan pada tahun sebelumnya. Widodo menyebutkan, naiknya jumlah pengaduan karena masyarakat semakin paham dengan fungsi OJK.

"Kalau tahun lalu mungkin orang tidak mengerti sehingga tidak mengadu ke OJK. Sekarang semakin banyak yang tahu jadi semakin banyak yang ke OJK," ungkapnya.

Sekedar untuk diketahui, OJK Malang membawahi daerah Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang) serta Kota dan Kabupaten Pasuruan dan juga Kota dan Kabupaten Probolinggo.

Kompas TV Suka bunga perbankan dirasa makin tinggi, rumah pun makin sulit dimiliki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com