Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perang Dagang, China Bakal Relokasi Industri Baja ke Indonesia?

Kompas.com - 18/12/2018, 20:48 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak perusahaan yang memindahkan basis industrinya ke luar China lantaran perang dagang.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, industri baja di China menjadi salah satu pihak yang terkena dampak dari perang dagang dengan Amerika Serikat tersebut. Sehingga, mereka mulai mempertimbangkan kemungkinan untuk melakukan relokasi industri ke Indonesia.

"Cina juga melihat dengan hubungannya dengan Amerika, mereka mau merelokasi industri baja kami (ke Indonesia) boleh nggak? Ya saya bilang boleh," ujar Luhut ketika memberikan paparan dalam konferensi pers Dampak Pertemuan Tahunan IMF - Bank Dunia di kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/BAPPENAS, Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Namun, Luhut menegaskan, dia memberi syarat kepada China untuk membatasi kapasitas produknya sebesar 7,5 juta ton. Sebab, kebutuhan aja Indonesia hingga saat ini sebesar 15 juta ton per tahun, sementara kemampuan produksi industri baja Indonesia hanya sebesar 7,5 juta ton per tahun. Menurut Luhut, masuknya industri baja China dapat mengurangi kebutuhan impor baja Indonesia.

"Jadi kalau sampai 10 juta ton dalam waktu 5 tahun ke depan masih oke sehingga kita tidak perlu impor lagi," jelas dia.

Berkurangnya impor dengan masuknya industri baja China nanti, kemudian dengan upaya pemerintah untuk mengurangi impor migas dengan pemberlakukan mandatori biodiesel 20 persen (B20) dapat menekan defisit neraca berjalan (current account deficit/CAD) yang saat ini tercatat 8,8 miliar dollar AS atau 3,37 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Tahun depan (CAD) akan jauh berkurang," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com