Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keuangan Inklusif, BTPN Syariah Berdayakan Perempuan Keluarga Pra-Sejahtera

Kompas.com - 19/12/2018, 18:10 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah Tbk. mengembangkan model bisnis keuangan inklusif melalui program pemberdayaan nasabah perempuan.

Corporate Communication Head BTPN syariah Ainul Yaqin mengatakan, program pemberdayaan perempuan itu telah dimulai sejak 2013 yang diperuntukkan untuk perempuan-perempuan produktif dari keluarga pra-sejahtera.

Nantinya, lanjut Ainul, para nasabah perempuan terpilih akan mendapatkan modal usaha dengan jumlah minimum Rp 2 juta.

"Keuangan (modal usaha) didapat dari kelompok nasabah keluarga sejahtera, kemudian disalurkan untuk modal usaha keluarga pra sejahtera," kata Ainul saat mendampingi awak media mengunjungi nasabah program pemberdayaan perempuan di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Selasa (18/12/2018).

Baca juga: 2019, BTPN Luncurkan Aplikasi Bisnis untuk UMKM

Menurut Ainul, program itu bertujuan untuk membangun prilaku nasabah menjadi berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu (BDKS).

"Kita hanya bertindak sebagai fasilitator untuk membangun prilaku unggul setiap nasabah. Kita juga memberikan pendampingan kepada para perempuan untuk terus berusaha dan produktif serta tidak mudah menyerah," lanjut Ainul.

Melalui program tersebut, BTPN Syariah memberikan kesempatan kepada perempuan-perempuan Indonesia dari keluarga pra-sejahtera untuk berjuang dan mewujudkan hidup yang lebih baik.

Oleh karena itu, syarat utama penerima modal usaha program pemberdayaan perempuan adalah mereka yang produktif dan memiliki mimpi untuk mewujudkan hidup yang lebih baik dari sebelumnya.

"Kita masuk ke wilayah-wilayah untuk screening perempuan mana yang sudah punya usaha dan mempunyai keinginan untuk membangun usaha. Kita akan tanya mereka apa yang mereka cita-citakan dan nantinya kita akan bantu," ujar Ainul.

"Kita tidak hanya memberikan modal, tapi ada pemberdayaan, pendampingan, dan pelatihan pengelolaan keuangan bagi nasabah. Misalnya mereka ingin menyerah karena bisnisnya rugi, kita akan memberikan pendampingan agar mereka bangkit lagi," lanjut dia.

Ainul menyebut sejak 2013, sudah ada 39.000 nasabah yang tergabung dalam program pemberdayaan perempuan di Kabupaten Lombok Timur. Ia pun yakin program itu bisa menarik lebih banyak nasabah dan membantu para perempuan Indonesia untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com