Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Digital Tumbuh, Perlindungan Privasi Masih Lemah

Kompas.com - 20/12/2018, 12:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) menganggap perlindungan data pribadi yang menyangkut privasi seseorang belum secara spesifik diatur di Indonesia.

Sekretaris Badan Pengurus Elsam Roichatul Aswida mengatakan, muncul perdebatan dan dilema terkait perkembangan bisnis digital di Indonesia. Diketahui, untuk terkoneksi dengan aplikasi maupun laman, perusahaan akan meminta data diri pengakses sebagai basis data pengguna.

Namun, jika tak dikelola dengan baik, bisa terjadi kebocoran data dan data tersebut bisa disalahgunakan.

"Muncul perdebatan bagaimana perlindungan privasi bisa dilakukan. Di sisi lain, kita tahu pentingnya perkembangan teknologi dan ekonomi digial bisa tumbuh," ujar Roichatul dalam sambutan di acara Diskusi Publik RUU Perlindungan Data Pribadi di Jakarta, Kamis (20/12/2018).

Baca juga: Asosiasi Fintech: Data Pribadi Peminjam Harus Benar-benar Dijaga

Roichatul mengatakan, baik pertumbuhan ekonomi digital maupun perlindungan data pribadi harus tumbuh bersama dan berkesinambungan. Caranya dengan menciptakan ekosistem yang mengakomodir dan menyeimbangkan dua hal tersebut.

Sayangnya, masifnya perkembangan data digital belum diimbangi dengan arsitektur hukum yang mengatur detil soal jaminan pelrindungan hak privasi.

"Belum ada jaminan hukum spesifik untuk melindungi data pribadi secara khusus. Ada di Peraturan Menteri, undang-undang ITE, tapi tidak memadai mengatur hal itu," kata Roichatul.

Baca juga: Dugaan Pelanggaran Fintech: Bocorkan Data Pribadi hingga Pelecehan Seksual

Ha ini mengakibatkan kekosongan hukum dalam perlindungan data pribadi. Pemerintah memang tengah menyusun rancangan UU Perlindungan Data Pribadi, namun pembahasannya molor terlalu lama.

Padahal, masalah ini urgensinya cukup tinggi.Sejumlah pihak baru bergerak untuk mempercepat pembahasan RUU ini setelah adanya kasus kebocoran data Facebook beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, Elsam mendesak pemerintah dan DPR untuk segera merampungan RUU tersebut menjadi undang-undang. 

"Kita semua harus memastikan dan memberi kontribusi dalam konten itu dapat menjadi instrumen yang baik dalam hal privasi," kata Roichatul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com