Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Tak Kunjung Cair, Pemegang Polis Jiwasraya Makin Cemas

Kompas.com - 24/12/2018, 06:09 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan nasabah produk saving plan PT Asuransi Jiwasraya yang menolak melakukan roll over makin harap-harap cemas soal nasib uang mereka yang belum kembali. Termasuk dari kalangan warga negara asing (WNA) yang membeli produk yang dipasarkan lewat kanal bancassurance tersebut.

Koordinator Forum Komunikasi Pemegang Polis Bancassurance Rudyantho mengklaim di antara pemegang polis yang ikut menolak tawaran roll over dari perusahaan asuransi jiwa pelat merah tersebut adalah WNA. Terutama dari Korea Selatan dan India.

Seorang pemegang polis asal negeri ginseng, Park Jihyeon mengaku sejumlah pemegang polis yang senegara dengannya kini sedang was-was. Apalagi untuk mengkuti perkembangan masalah ini hingga mereka mendapat kejelasan waktu hak-hak mereka akan dipenuhi.

Pasalnya sebagai orang asing, waktu mereka di Indonesia juga dibatasi sesuai izin tinggal yang ada di visa. Bahkan karena visanya sudah habis, beberapa koleganya terpaksa pulang kampung tanpa mendapat kepastian pengembalian dana.

Baca juga: Ketika Nasabah Menanti Kepastian Jiwasraya Bayar Polis

Tawaran roll over dari manajemen pun tak bisa mereka terima begitu saja. Karena teknisnya dinilai tak jelas. "Hitung-hitungan bunganya belum kami mengerti," kata dia, Minggu (23/12/2018).

Meski begitu dia masih berharap secepatnya ada kemajuan untuk mendapatkan dana investasi dan pengembangannya sesuai yang dijanjikan dalam polis melalui upaya bersama lewat forum pemegang polis.

Rudyantho menyebutkan, meski usaha untuk mencari pemecahan masalah yang bisa memuaskan pemegang polis yang menolak roll over belum memuaskan, pihaknya belum mau menyerah. Pihaknya masih akan terus meminta kejelasan kepada manajemen Jiwasraya maupun bank mitra yang memasarkan produk tersebut.

Menurut dia, para pemegang polis saat ini amat membutuhkan dana tersebut saat ini. Akibat duit itu tak kunjung cair, dia bilang beberapa pemegang polis kini dalam posisi terjepit.

Ia mencontohkan ada nasabah yang terpaksa meminjam uang dengan bunga yang lebih tinggi dari tawaran bunga roll over karena dana pengembangan investasi yang dijanjikan tak kunjung cair. Ada juga pemegang polis yang harus meminjam uang untuk biaya pengobatan keluarganya.

Walau sedang dalam kondisi terjepit dan menolak roll over, dia bilang para pemegang polis masih berharap bisa berdiskusi langsung dengan direksi Jiwasraya guna mencari jalan keluar terbaik.

"Bukan hanya win-win solution versi Jiwasraya lewat pemberian bunga karena tak jelas juga waktu pembayarannya," ungkapnya.

Karena itu pula, dia bilang pemegang polis belum menyiapkan opsi langkah hukum bila ketidakjelasan ini masih berlarut-larut.

Saat ini, dia bilang sudah ada 208 pemegang polis saving plan yang bergabung dalam forum ini. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah karena pihaknya akan terus mensosialisasikan keberadaannya kepada pemegang polis lain yang juga menolak opsi roll over. (Tendi Mahadi)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Dana tak kunjung cair, pemegang polis jiwasraya semakin was-was

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com