Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Telur Ayam Melonjak Jelang Natal dan Tahun Baru, Kementan Gelar Telur Murah

Kompas.com - 28/12/2018, 10:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian membuka Gelar Telur Murah di mana masyarakat dapat mendapatkan telur ayam dengan harga terjangkau. Hal ini untuk menyikapi kenaikan harga telur ayam sejak sebelum Natal dan menjelang perayaan pergantian tahun.

Di pasaran, harga telur sudah mencapai Rp 28.000 per kilogram dari Rp 23.000 per kilogram. 

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan, upaya ini diharapkan dapat menstabilkan harga telur di penghujung tahun.

Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Harga Telur Ayam Hingga Bawang Merah Naik

Kegiatan ini dilakukan bersama Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, PT Food Station, PD Pasar Jaya, PT Puri Farm, PT Atung Farm, UD Rejeki Baru, Intan Telur, Pinsar Indonesia, dan Paguyuban Peternak Rakyat Indonesia.

"Mudah-mudahan bisa mempengaruhi harga telur kita agar tidak terus naik dan kembali ke harga acuan pemerintah," kata Agung.

Telur ayam murah itu dijual dengan harga Rp 23.000 per kilogram sebagaimana harga acuan pemerintah. Gelar Telur Murah tersebar di 11 lokasi di DKI Jakarta, salah satunya di Toko Tani Indonesia Center di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

TTIC bentukan BKP berfungsi sebagai pusat distribusi yang menyalurkan bahan pangan pokok ke konsumen. Penyaluran bisa dilakukan secara langsung ke konsumen maupun melalui Toko Tani Indonesia dengan harga murah di bawah harga pasaran.

Baca juga: Kementan Siapkan Solusi untuk Harga Telur Ayam yang Meroket

 

Sebab, barangnya dibawa langsung dari produsen dengan kualitas yang terjaga.

"TTIC juga berperan aktif menstabilkan harga telur dan bahan pangan pokok lainnya, yang pada akhirnya berkontribusi menurunkan inflasi," kata Agung.

Gelar Telur Murah hanya dilakukan di wilayah DKI Jakarta. Untuk wilayah lainnya juga terjadi kenaikan harga telur, namun tidak signifikan. Agung mengatakan, BKP Kementan hanya melakukan operasi pasar untuk komoditas yang kenaikan harganya menonjol seperti telur.

Komoditas lain seperti daging ayam potok, daging sapi, hingga bumbu dapur kenaikannya dianggap tak mengkhawatirkan.

"Komoditas lain aman sehingga tidak dilakukan operasi pasar," kata Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com