Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Garuda Bangkrut seperti Kata Prabowo?

Kompas.com - 16/01/2019, 05:55 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara membantah pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut perusahaannya mengalami kebangkrutan.

Menurut Ari, perseroannya saat ini masih tetap beroperasi. Namun, dia mengakui Garuda Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan bisnis.

"Garuda Indonesia kalau bangkrut mungkin saya sudah tidak di sini (perusahaan). Kalau dibilang challenging, yes," ujar Ari di Jakarta, Selasa (14/1/2019).

Ari mengakui, hingga saat ini Garuda Indonesia masih merugi. Namun, kerugian tersebut tak membuat maskapai plat merah itu bangkrut.

"Kami listed company, setiap tiga bulan bisa dilihat laporan keuangannya. Dari 2016 kita rugi Rp 3,6 triliun, per September kemarin rugi sekitar Rp 2 triliunan," kata Ari.

Ari menambahkan, masyarakat bisa memantau langsung kondisi keuangan Garuda Indonesia. Sebab, perusahaannya tercatat di pasar modal.

Baca juga: Menuju Debat Perdana Pilpres 2019: HAM-Korupsi-Terorisme

Dengan begitu, perusahaannya wajib memberikan informasi kinerja keuangannya secara berkala kepada publik.

"Garuda Indonesia terbuka, enggak ada yang ditutup-tutupi. Struktur cost-nya juga kami sampaikan setiap paparan publik," ucap dia.

Prabowo sebelumnya mengkritik pemerintahan Joko Widodo yang menurut dia telah membuat sejumlah BUMN dalam kondisi bangkrut.

"Negara yang membiarkan BUMN kita, Pertamina, Garuda, pembawa bendera Indonesia yang hadir dalam kemerdekaan, sekarang dalam keadaan kalau bisa dibilang ya bangkrut," kata Prabowo saat menyampaikan pidato bertajuk Indonesia Menang, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Prabowo menyebut sejumlah BUMN bangkrut karena utangnya sudah menumpuk. Tiap tahun, banyak BUMN yang kondisi keuangannya merugi.

"Pertamina, PLN, Krakatau Steel, sekarang utangnya mengerikan. Kalau ada BUMN yang untung, untungnya pun tak seberapa," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com